Friday, January 22, 2021

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 15 September 2011 (Bgn 4)

 

  

Berikutnya terdapat sebuah perumpamaan, “Zaman dulu ketika Sang Buddha berdiam di Kota Rajagaha India”, hal ini ada tercantum di dalam sutra. Hanya ada 1/3 bagian dari jumlah penduduk kota yang pernah bersua dengan Buddha, Sang Buddha tiap hari berpindapatra, pada saat inilah penduduk kota berkesempatan bersua dengan Buddha.

 

“1/3 bagian lagi hanya mendengar nama Buddha, namun tidak bersua langsung denganNya”, mereka mengetahui ada sosok sedemikian rupa, ada orang yang memberitahukan pada mereka, namun tidak pernah bertatap muka secara langsung.

 

Sisa “1/3 bagian lagi tidak pernah bersua dan juga tidak pernah mendengar nama Buddha”. Buddha Sakyamuni berdiam di Kota Rajagaha untuk jangka waktu yang sangat panjang, tidak sedikit judul sutra yang pernah dibabarkan di sini, ternyata masih ada 1/3 bagian dari jumlah penduduk kota yang tidak mengetahuinya sama sekali.

 

“Dapat dilihat bahwa untuk bersua secara langsung dengan Buddha merupakan kesempatan yang sulit diperoleh”, dapat bertemu dengan Buddha bukanlah hal yang gampang.

 

Hari ini di dunia ini, dimana ilmu dan teknologi berkembang pesat, maka itu orang yang mengetahui adanya Buddha itu jumlahnya tidak sedikit, namun tidak pernah bersua dengan Buddha secara langsung.

 

Adakah yang tidak mengetahui tentang sosok Buddha? Ada, di Planet Bumi yang sedemikian luasnya, masih banyak orang yang tidak tahu sama sekali tentang Buddha.

 

Kami dapat melihat, diantara orang-orang yang mengaku tahu tentang Buddha, kesan di dalam hati mereka adalah kabur, bahkan sebagian besar menganggap bahwa Buddha adalah kepercayaan takhayul, menempatkan Buddha dan Bodhisattva sebagai Dewa atau malaikat, orang tipe begini malah ada begitu banyak, sebaliknya insan yang benar-benar mengenal Buddha itu jumlahnya terlampau sedikit.  

 

Maka itu ketahuilah betapa berharganya jodoh yang dimiliki diri sendiri, betapa sulitnya kesempatan ini diperoleh.

 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 15 September 2011

 

  下面舉個例子,「又當年佛在印度王舍城時」,這是經上有記載。城中只有三分之一的人見過佛,佛每天出來托缽,這個時候看到佛了。還有「三分之一人但聞佛名,而未見佛」,知道有這麼一個人,有人告訴他,但是沒見過面。另外還有「三分之一人,不見不聞」。佛在王舍城住的時間很長,講過不少經,居然還有三分之一的人完全不知道。「可見值佛之難」,遇到佛不是一個容易事情。今天在這個世界,大眾傳播媒體發達,所以知道有佛的人不少,沒見過佛。有沒有不知道的?有,這地球這麼大,還有許許多多的人根本就不知道。我們能夠看到,在知道的這些人當中,心目當中的印象是模糊的,而且多數人認為佛是迷信、是宗教,把佛菩薩當作神明來看待,這樣的人在今天是大多數,真正明瞭認識的少之又少。於是就知道我們自己這個緣是多麼的珍貴、多麼的難得。

 

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第五九五集)  2011/9/15  香港佛陀教育協會  檔名:02-039-0595

 

 

 

 

Kita harus merenungkannya secara seksama, memahaminya, alangkah berharganya ajaran peninggalan Leluhur. Bagaimana cara untuk memulihkan stabilitas dan perdamaian dunia? Yakni dengan mencari kembali ajaran kesusilaan.

 

Apa yang dimaksud dengan kesusilaan? Tata krama atau tata tertib, seperti yang dikatakan sebagai “Tidak menuruti tata tertib, hal apapun yang dilakukan takkan sempurna”, jadi peraturan itu sangat penting peranannya!

 

Bangsa Tiongkok zaman dulu mengamalkan ajaran kesusilaan, sebuah keluarga yang berjaya pasti memiliki tata tertib keluarga dan kedisiplinan. Kini keluarga itu tidak ada lagi, makanya disebut sebagai keluarga bercerai berai. Manusia hidup di dunia ini, terutama bagi lansia, sungguh merana dan kesepian, sungguh memprihatinkan, harga diri hilang secara keseluruhan.

 

Orang zaman dulu hidup lebih bahagia daripada kita sekarang ini, mengapa demikian? Oleh karena dia masih mempunyai keluarga besar, tak peduli berapa lama pun dia merantau di luar sana, namun pada akhirnya dia akan jadi tua dan pulang ke kampung halamannya, keluarga besarnya akan menghidupinya, anda adalah anggota keluarga-ku.

 

Peran penting dari sebuah keluarga adalah menghidupi lansia dan mendidik anak-anak, kini lansia tidak ada yang mau menghidupi lagi, anak-anak tidak ada yang mendidik lagi, bagaimana masyarakat tidak jadi kacau?

 

Sebuah keluarga yang mengalami kegagalan, pastinya telah kehilangan tata tertib keluarga, tidak menuruti tata krama, keluarga ini pasti menemui kegagalan; bila masyarakat tidak menaati tata tertib, maka masyarakat ini jadi kacau, beginilah aturannya.

 

Maka itu etika moral merupakan landasan yang paling dasar, yang paling pokok adalah dapat dipercaya. Lima Kebajikan ajaran Konfusius terdiri dari kemuliaan (welas asih), kebenaran, kesusilaan, kebijaksanaan dan dapat dipercaya.

 

Dapat dipercaya merupakan hal pokok yang paling mendasar, ibarat gedung lima tingkat, dapat dipercaya merupakan fondasinya. Jika lantai dasar saja tidak ada, bagaimana mungkin ada lantai atas.

 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 15 September 2011

 

我們認真去思惟、去體會,老祖宗東西有價值,是好東西。如何能恢復安定和平?把禮找回來。禮是什麼?規矩,正所謂「不依規矩,不成方圓」,這規矩重要!中國古人有道,人家想興旺一定是家規嚴整。現在家沒有了,叫家破人亡,人活在這個世間,尤其是老年,真正叫孤苦伶仃,活得非常可憐,尊嚴完全失掉了。從前的人比我們幸福,為什麼?他有家,無論在外面流浪多少年,最後他回老家,家裡人養他,你是我家人。家最重要的是養老育幼,現在老沒人養,幼沒人教,社會怎麼會不亂?人的家要敗,一定是家規丟失了,不守規矩,這個家就要敗了;社會上的人都不守規矩,這個社會就亂了,就這麼個道理。所以道德最根本的基礎、最低的底限就是信。信沒有了,五常裡仁義禮智信,信是基礎,像五層大樓這第一層,第一層沒有了,上頭全都沒有了。

 

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第五九五集)  2011/9/15  香港佛陀教育協會  檔名:02-039-0595

 

 

 

 

Etika moral merupakan landasan yang paling dasar, yang paling pokok adalah dapat dipercaya. Lima Kebajikan ajaran Konfusius terdiri dari kemuliaan (welas asih), kebenaran, kesusilaan, kebijaksanaan dan dapat dipercaya.

 

Dapat dipercaya merupakan hal pokok yang paling mendasar, ibarat gedung lima tingkat, dapat dipercaya merupakan fondasinya. Jika lantai dasar saja tidak ada, bagaimana mungkin ada lantai atas.

 

Dari fondasinya yakni dapat dipercaya, maju selangkah lagi, kebijaksanaan pun muncul, dengan adanya kebijaksanaan barulah dapat membahas tentang aturan, inilah yang disebut dengan kebenaran, dengan menyampaikan kebenaran barulah hati manusia menjadi welas asih, dapat menyayangi sesama manusia.

 

Lima Kebajikan ini merupakan ajaran warisan Leluhur, namun kenyataannya kondisi masyarakat dunia sekarang ini malah bertentangan dengan Lima Kebajikan, yakni tidak welas asih, tidak benar, asusila, tidak bijaksana dan tidak dapat dipercaya.

 

Tidak welas asih adalah orang yang tidak memiliki kasih sayang, yang mengutamakan kepentingan dan keuntungan pribadi, tidak mencintai keluarga sendiri dan tidak menyayangi Ayahbunda-nya.

 

Anak-anak yang sejak kecil telah kehilangan perhatian dan kasih sayang, setelah dewasa akan bersikap dingin dan tidak memiliki welas asih, beginilah kondisi masyarakat hari ini, yang juga merupakan asal muasal bencana hari ini.

 

Dari mana bencana di dunia ini timbul? Etika moral, welas asih, kebenaran dan kesusilaan telah diabaikan, bencana pun datang menyusul, manusia sudah tidak seperti manusia lagi.

 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 15 September 2011

 

道德最根本的基礎、最低的底限就是信。信沒有了,五常裡仁義禮智信,信是基礎,像五層大樓這第一層,第一層沒有了,上頭全都沒有了。從信往上提一級,智慧現前,有智慧才講理,講道理,那叫義,講道理的人心地才仁慈,才真正愛人。這是中國人自古老祖宗講的五常,我們細心去想想好不好。這個社會是仁義禮智信的社會好,還是不仁不義、無禮無義,彼此不相信?今天社會是這樣的,是五常一百八十度的相反。不仁是沒有愛人的心,都是自私自利,只知道私利,沒有愛心;對自己的家人都沒有愛心,對父母沒有愛心,小孩很小也許有一點愛心,小孩長大愛心就沒有了,彼此都沒有愛心,今天的社會,也是今天的災難。災難怎麼來的?道德仁義禮都喪失掉,災難出現了,人不像人。

 

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第五九五集)  2011/9/15  香港佛陀教育協會  檔名:02-039-0595