Saturday, March 21, 2020

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 13 April 2011 (Bgn 1)


Buddha Dharma Mahayana, Maitri Karuna tanpa batas dari para Buddha dan Bodhisattva, tak lain adalah membantu kita menemukan kembali jiwa sejati. Untuk menemukan kembali jiwa sejati, cara yang paling ideal adalah terlahir ke Alam Sukhavati, meskipun terlahir pada tingkatan paling rendah sekalipun, namun pasti berhasil menemukan kembali jiwa sejati, mencapai KeBuddhaan.

Cepat lambatnya waktu yang dibutuhkan tidaklah tetap, faktor apa yang mempengaruhinya? Niat pikiranmu menentukan segalanya. Asalkan dapat melepaskan (menyingkirkan) niat pikiran, maka anda segera menemukan kembali jiwa sejati.

Orang yang memiliki kemelekatan pada perasaan (suka dan benci) yang terlampau kuat, sulit untuk melepaskan kemelekatan ini, kalau begini harus pelan-pelan menghapusnya, di Alam Sukhavati setiap hari melepaskan kemelekatan  sedikit demi sedikit, sampai akhirnya berhasil melepaskan secara sempurna, mencapai KeBuddhaan.

Maka itu Buddha Sakyamuni di dalam ajaran Sutra Mahayana memuji bahwa penduduk Alam Sukhavati setiap langkahnya adalah menuju pada jalan menemukan kembali jiwa sejati, takkan menyimpang sama sekali, hal ini mesti kita pahami.

Hari ini kita sangat dekat dengan Jalan Kebenaran ini, bagaimana caranya supaya tak terpisahkan darinya? Maka harus mengikuti Buddha Amitabha seerat-eratnya, barulah anda tak terpisahkan dari Jalan ini.

Bila melupakan lafalan Amituofo, pergi melatih metode lainnya, maka anda berada di persimpangan jalan, bahkan bisa saja tersesat, makin berjalan makin jauh jaraknya, entah sampai kalpa dan masa kehidupan yang mana barulah dirimu bisa kembali ke jalan yang benar.

Kembali ke jalan yang mana? Kembali ke Jalan Kebenaran ini (Ajaran Sukhavati).

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 13 April 2011


大乘佛法,諸佛菩薩無盡的慈悲,無非是幫助我們回頭,佛家常講「回頭是岸」,回到哪裡?回歸自性。西方極樂世界就是回歸自性最好的條件,能夠生到西方極樂世界,即使是凡聖同居土下下品往生,他決定回歸自性。時間長短不是定法,什麼決定?你的意念決定一切。真正能把起心動念放下,你立刻就回歸了。實在情執太重太深,難以放下,那就慢慢來,在極樂世界肯定是天天都放下一些,最後畢竟是圓滿的放下,就成佛了。所以佛在大乘教裡常常讚歎,極樂世界的人「心心流入薩婆若海」,那就是念念,念念都朝著回歸自性的道路,沒有絲毫偏差,這是我們必須得認識的。我們今天是非常接近這個正道,怎樣才不離開?那就不能不跟著佛,緊跟著阿彌陀佛,你就沒有離開這個道。如果失去阿彌陀佛,再去搞別的法門,你就走岔路,甚至於走邪道,愈走愈遠,那真的不知道哪一劫哪一生你才能回頭。回頭是什麼?回到這條正道來。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第三七四集)  2011/4/13  澳洲淨宗學院  檔名:02-039-0374




 

Orang awam yang berada di dalam enam alam tumimbal lahir, ada sebagian yang memiliki kecerdasan dan kesadaran yang tinggi, mereka mengetahui bahwa tubuh kasar ini adalah beban, makanya mereka tidak menginginkan tubuh kasar lagi, orang-orang ini kelak terlahir di Arupaloka (alam tanpa wujud).

Para Dewa penghuni Arupaloka tidak memiliki tubuh jasmani lagi, mereka tidak menginginkannya lagi, umumnya kita sebut dengan istilah dunia spiritual.

Mereka hanya memiliki roh dan tidak memiliki tubuh kasar lagi, mereka berdiam di Arupaloka, merupakan tingkatan alam yang tinggi. Usia mereka sangat panjang, bahkan kita tidak berdaya membayangkannya, Alam Neva-sanna-na-sanna-yatana, ini merupakan alam yang tertinggi di Arupaloka, usia penghuninya adalah 80 ribu kalpa besar.

Satu kalpa besar adalah bagi Planet Bumi kita, atau bagi sistem Tata Surya kita atau bahkan bagi Galaksi Bima Sakti untuk mengalami 4 tahapan yakni “pembentukan, berlangsung, rusak dan kosong”  sebanyak satu kali. Inilah yang disebut satu kalpa besar.

Dengan perkataan lain, panjang usia mereka adalah sama dengan Galaksi Bima Sakti (mungkin juga bagi Galaksi yang berukuran lebih besar lagi) mengalami siklus “pembentukan, berlangsung, rusak dan kosong” sebanyak 80 ribu kali.

Coba bayangkan berapa panjang usia mereka? Tidak berdaya dihitung. Tetapi begitu waktu 80 ribu kalpa besar tiba, masa hidupnya berakhir, kekuatan samadhi-nya hilang, begitu kehilangan kekuatan samadhi, hanya bisa pasrah mengikuti kekuatan karma pergi bertumimbal lahir.

Buddha Sakyamuni membabarkan di dalam Sutra bahwa kebanyakan adalah jatuh ke tiga alam rendah, di Neraka, inilah yang disebut dengan “Makin tinggi mendaki jatuhnya makin menyakitkan”, dari tingkatan yang paling tinggi jatuh terhempas ke lembah paling dalam. Kenapa bisa jatuh ke lembah paling dalam?

Oleh karena dia memiliki pandangan salah, pandangan sesat, pengetahuan sesat dan pandangan sesat. Dia salah tafsir mengira dirinya telah mencapai Maha-parinirvana, memperoleh keabadian, tidak muncul dan tidak lenyap, pada waktu itu fenomena ketidakkekalan mulai muncul, dia tidak mampu menghentikannya lagi, maka itu dia mulai menaruh curiga dan menfitnah Buddha Dharma, menuduh bahwa Buddha Dharma adalah palsu, lihatlah “Saya sudah mencapai Parinirvana, tetapi kenapa masih mengalami proses muncul dan lenyap”, ini adalah menfitnah Buddha, menfitnah Dharma, menfitnah Sangha, dosa ini berakibat jatuh ke Neraka Avici. Ini dikarenakan tidak memahami kebenaran yang sesungguhnya, salah tafsir mengira pencapaiannya telah sempurna, sehingga membuahkan akibat begini.

Usai menjalani masa hukuman di Neraka, barulah dia dapat keluar dan pelan-pelan bangkit kembali memulai melatih diri, siklus pengulangan begini entah sudah berapa kali dijalaninya, mengapa demikian? Sudah pernah dijalaninya, lalu lupa lagi.

Andaikata dia dapat mengingatnya, dia pasti takkan sudi jatuh terhempas buat kedua kalinya. Begitu bertumimbal lahir, semua kejadian dilupakannya hingga bersih.

Makanya kita jadi menyadari, berputar di dalam lingkaran enam alam tumimbal lahir, hal-hal bodoh begini, entah sudah berapa banyak kita pernah melakukannya. Melakukan satu kali saja habislah waktu 80 ribu kalpa besar, bayangkan kita berputar-putar di dalam lingkaran enam alam tumimbal lahir, entah sudah berapa kali waktu 80 ribu kalpa besar yang telah kita lewati secara sia-sia.

Para Buddha yang memandangi dirimu ini, ai....sungguh kasihan sekali! Kehidupan demi kehidupan dilewati begitu saja, melatih diri sungguh tidak mudah, untuk terlahir kembali jadi manusia saja sudah begitu sulitnya, apalagi berangan-angan mencapai Rupaloka dan Arupaloka, sudah susahnya minta ampun, endingnya malah begitu tragis dan memilukan.

Penyebabnya adalah karena tidak bertemu dengan Dharma Sejati (Ajaran Sukhavati), atau mengandalkan diri sendiri melatih diri hingga memiliki kekuatan samadhi yang mumpuni, alhasil terhadap Ajaran Mahayana, dia tidak sanggup memercayainya.

Dia tidak pernah menyaksikan buah akibat terunggul dari Mahayana, salah tafsir mengira dengan mengandalkan diri sendiri melatih diri, adalah lebih unggul daripada Alam Sukhavati, pandangan begini terlampau keliru.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 13 April 2011

Artikel terkait :
Mengenal Kalpa


六道裡面的凡夫,有一等聰明覺悟的人,他知道身是累贅,不要身了,這個人在哪裡?在無色界天。無色界天人沒有肉身,他不要這個身體,我們一般人稱他作靈界,中國一般人說他靈魂。他只有靈魂他不要肉體,他住無色界天,那是很高層次的天。壽命很長,長到你無法想像,非想非非想處天,這無色界天最高的一層,壽命八萬大劫。一個大劫,用我們現在來說,就是一個大災難,這個大災難是地球、太陽系,可能也是銀河系成住壞空一次,叫一個大劫。換句話說,他的壽命是我們這個銀河系(也可能是更大的星系)成住壞空八萬次,你知道這個壽命多長,沒法子計算。可是八萬大劫到了,他的定功失掉,那一失掉怎麼樣?又要隨業流轉,他又去投胎去了。佛在經上告訴我們,絕大多數的都在三惡道,都在地獄,這叫什麼?爬得高摔得重,從最高處跌到低谷。為什麼跌到低谷?他發生錯誤的見解,邪見,邪知邪見。他自己認為他那個境界是大般涅槃,是得到永生,不生不滅,到這個時候他衰變的現象現前,支持不住,於是他就毀謗佛法,說佛法是假的,你看「我證到般涅槃了,還有生滅」,這是謗佛、謗法、謗僧,這個罪就是阿鼻地獄。這是不正知,不知道事實真相,誤以為這是究竟處,他證得究竟圓滿的大涅槃,造成這麼樣的一個果報。

  從地獄出來,慢慢的修行,像這樣的過程不知道要搞多少次,為什麼?搞完他忘掉了。他要記得就不搞第二次了,他在那裡一受輪迴忘得乾乾淨淨。於是我們就體會到,我們在輪迴,像這種事情、傻事不知道幹多少次,幹一次八萬大劫,我們在六道輪迴,無數次的八萬大劫。佛眼睛看到的,這多可憐!生生世世修行不容易,生欲界天已經相當不容易,何況色界、無色界,落得這樣悲慘的下場。原因是沒有遇到正法,或者自己修行,修這種定功有相當的成就,遇到大乘,他不相信。他沒有見到大乘殊勝的果報,以為自己修的,比極樂世界還殊勝,錯了。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第三七四集)  2011/4/13  澳洲淨宗學院  檔名:02-039-0374