Friday, November 27, 2020

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 Agustus 2011 (Bgn 11)

 

 

Mari kita lihat petikan kalimat berikutnya pada Sutra Usia Tanpa Batas Bab 41 : Ada juga sebagian makhluk, walaupun menanam akar kebajikan, mengumpulkan pahala besar, melafal Amituofo. Namun terhadap kebajikan yang telah diperbuat, mereka selalu mengingatnya di dalam hati, diskriminasi dan kemelekatannya begitu berat. Bila demikian, walaupun dia berkeinginan keluar dari tumimbal lahir, juga takkan terwujud. Bila dengan kebijaksanaan tanpa kemelekatan, menimbun semua jasa kebajikan, menfokuskan diri melafal Amituofo, maka tubuh dan pikiran pasti dapat menjadi suci, menjauhi pikiran khayal, diskriminasi, dan kemelekatan. Pada saat ini setiap niat pikiran yang muncul adalah bertekad lahir ke Alam Sukhavatimemilih pencapaian KeBuddhaan. Bila dapat melatih sedemikian, tentu saja akan terlahir ke Alam Sukhavati, selamanya memperoleh pembebasan dari penderitaan tumimbal lahir.

 

Pada bagian awal alinea di atas, diungkapkan bahwa tidak dapat keluar dari enam alam tumimbal lahir. Pada bagian akhir alinea, Buddha Sakyamuni mengajarkan pada kita bagaimana cara untuk melampaui tumimbal lahir, oleh karena berputar di lingkaran tumimbal lahir sungguh terlampau menderita.

 

Kita lihat di dalam penjelasan sutra karya Upasaka Huang Nian-zu, tercantum : “Buddha Sakyamuni menjawab pertanyaan Bodhisattva Maitreya, para makhluk di alam ini, meskipun memupuk kebajikan, namun tidak bertekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, terdiri dari tiga kategori”, tiga jenis orang ini merupakan praktisi Buddhis yang tidak berkeinginan terlahir ke Alam Sukhavati.

 

Kelompok yang pertama adalah, “Mendambakan kesenangan duniawi”. Siapakah orang-orang ini? Umumnya orang yang hidup serba berkecukupan, mereka datang ke Vihara, bakar dupa sembahyang Buddha, mengikuti upacara ritual, tujuannya untuk memohon pahala Alam Dewa dan Alam Manusia.

 

Mereka tidak memohon terlahir ke Alam Sukhavati, mereka juga tidak bercita-cita mencapai KeBuddhaan, atau menjadi Bodhisattva, terhadap hal ini mereka tidak menaruh minat, sebaliknya terhadap ketenaran dan keuntungan, mereka begitu memandang berat, terutama kemelekatan pada perasaan (suka dan benci).

 

Lantas kenapa mereka datang belajar Ajaran Buddha? Memohon pada Buddha supaya memberkatinya cepat kaya dan naik pangkat, memohon pada Buddha supaya dia panjang umur dan sukses, supaya anak cucunya senantiasa berada dalam kondisi selamat, inilah yang diinginkannya. Makanya dia juga berbuat kebajikan, menimbun berkah, berdana untuk rupang Buddha, membangun Vihara, dia melakukan kebajikan begini, ladang berkah besar.

 

Kelompok kedua adalah “Insan yang tidak memiliki kebijaksanaan, berhati sesat”. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, dia kaya pengetahuan, cerdas, pandai bersilat lidah atau berdebat.

 

Apa yang dimaksud dengan hati sesat? Tidak percaya pada ajaran insan suci dan bijak, tidak percaya pada Buddha dan Bodhisattva, menganggap agama sebagai kepercayaan takhayul, menganggap ajaran insan suci dan bijak sudah ketinggalan zaman, kuno, menganggap ajaran para Suciwan hanyalah untuk mengelabui manusia, maka itu mengabaikan dan merusaknya.

 

Orang-orang begini hatinya sudah terlampau sesat, baik di negara timur maupun negara barat juga ada orang-orang begini, tidak percaya pada ajaran agama, sebaliknya memuja dan menyanjung ilmu dan teknologi.

 

Orang-orang kategori kedua ini, meskipun menimbun berkah namun tidak berniat terlahir ke Alam Sukhavati.

 

Kelompok ketiga adalah “Memiliki hati yang membeda-bedakan, kemelekatan pada perasaan yang sedemikian beratnya.” Orang-orang begini memiliki kemelekatan yang berat pada perasaan suka dan benci.

 

Kemelekatan, di dalam ajaran Mahayana disebut sebagai “Kekotoran batin pandangan dan pemikiran”. Jadi kekotoran batin pandangan dan pemikiran-nya sangat berat! Apabila “Kekotoran batin pandangan dan pemikiran” berhasil dilenyapkan, maka enam alam tumimbal lahir juga ikut sirna.

 

Orang-orang kategori ketiga ini memiliki hati yang membeda-bedakan, hati diskriminasi ini lebih ringan sedikit dibandingkan dengan hati yang melekat, umumnya kedua hal ini muncul pada waktu yang bersamaan. Di sinilah letak alasan mengapa tidak dapat keluar dari lingkaran tumimbal lahir, tidak dapat terlahir ke Alam Sukhavati.

 

“Tiga kategori orang ini, meskipun memupuk berkah, yang diperolehnya hanyalah pahala duniawi. Bagaikan mimpi, khayalan, gelembung air, bayangan, sekejab saja waktu telah berlalu dan ajal pun menjelang. Maka itu untuk keluar dari tumimbal lahir, tidak dapat diwujudkannya”. Di sini disebutkan alasannya.

 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 Agustus 2011

 

Tiga Kelompok Kekotoran Batin :

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 17 Mei 2011 (Bgn 1)

https://keseimbanganbatin2.blogspot.com/2020/07/kutipan-ceramah-master-chin-kung-17-mei.html

 

 

我們再看下面這一段:

 

【復有眾生。雖種善根。作大福田。取相分別,情執深重。求出輪迴。終不能得。若以無相智慧。植眾德本。身心清淨。遠離分別。求生淨剎。趣佛菩提。當生佛剎。永得解脫。】

 

前面這一段是貪著世間的福報,出不了六道輪迴。末後佛告訴我們要怎樣才能夠超越,輪迴實在是太苦了。我們看念老的註解,「佛答慈氏,此界眾生,雖亦修善,而不求生淨土者,共有三種」,這三種人都是學佛的人,不想求生淨土。第一種,「貪著世樂」。這是哪些人?世間的富貴人,他來燒香拜佛、來做佛事,所求的人天福報,他不求往生,他不求作佛、作菩薩,他對這個沒興趣,他對於名利看得很重,對於情執看得很重。為什麼來學佛?求佛保佑他升官發財,求佛保佑他長命富貴,求佛保佑他子子孫孫平安,他求這個。所以他也修福、造佛像、建道場,他做這些事情,大福田。

 

  第二,「世智辯聰,邪心熾盛」。像前面所說的,他有這個世間的知識,有豐富的知識,聰明、有辯才。什麼叫邪心?不相信世間有聖賢,不相信這世間有佛菩薩,認為宗教是迷信,認為古聖先賢這些教誨已經過去了,那是封建時代的東西,聖賢所有的那一套東西都是欺騙人民的,所以古聖先賢都是垃圾、都是糟粕,應該要把它統統捨棄,所以有打倒孔家店。這些人是邪心熾盛。東方人有,西方人也有,不相信宗教,相信科學,科學是知識。這第二類的,這些人也修福,沒有往生、斷惡修善的這個念頭。「三者,則為取相分別,情執深重。」取相就是著相,有很重的情執。執著,大乘教裡面稱為見思煩惱,見思煩惱重!見思煩惱如果斷了,六道輪迴就沒有了,它特別重。其次取相分別,取相分別比情執深重稍微輕一點,往往這兩個同時發生。這是為什麼不能夠出離輪迴的原因,不能夠求生淨土,這三種人。「此三種人,縱能修福,所得只是世間福報。夢幻泡影,轉瞬即逝。故求出輪迴,終不能得也」。這是把原因給我們說出來了。

 

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第五五九集)  2011/8/25  香港佛陀教育協會  檔名:02-039-0559

 

 

 


Petikan Sutra Usia Tanpa Batas Bab 41 : Ada juga sebagian makhluk, walaupun menanam akar kebajikan, mengumpulkan pahala besar, melafal Amituofo. Namun terhadap kebajikan yang telah diperbuat, mereka selalu mengingatnya di dalam hati, diskriminasi dan kemelekatannya begitu berat. Bila demikian, walaupun dia berkeinginan keluar dari tumimbal lahir, juga takkan terwujud.

 

Ada juga sebagian makhluk, walaupun menanam akar kebajikan, mengumpulkan pahala besar, melafal Amituofo”, pahala besar yang dimaksudkan di sini adalah melafal Amituofo. Kalimat ini harus kita simak baik-baik, pahala terbesar adalah melafal Amituofo.

 

“Oleh karena melafal Amituofo adalah raja-nya dari segala kebajikan, maka itu diantara semua jenis ladang berkah, melafal Amituofo disebut sebagai ladang berkah terbesar”.

 

“Namun terhadap kebajikan yang telah diperbuat, mereka selalu mengingatnya di dalam hati, diskriminasi dan kemelekatannya begitu berat”. Maka itu meskipun melafal Amituofo juga tidak dapat keluar dari tumimbal lahir.

 

Sekitar 30 tahun yang silam, saya pernah bertemu dengan seorang praktisi lansia yang berusia kira-kira 70 tahun, sekarang orang ini telah tiada. Waktu itu saya masih menetap di Perpustakaan Jingmei, saat perayaan Imlek, Oma ini datang bertamu.

 

Dia berkata padaku : “Master Chin Kung, keterampilan melafal Amituofo-ku sudah lumayan”. Saya jawab : “Baguslah!

 

Lalu dia melanjutkan berkata : “Saya sudah melepaskan segala kemelekatan, hanya ada satu hal yang tidak sanggup saya ikhlaskan, yakni cucuku”. Inilah bentuk kemelekatan pada perasaan.

 

Dia tidak sanggup melepaskan kemelekatan pada cucunya, jangan lihat tiap hari dia melafal Amituofo, Amituofo, sehari melafal hingga beberapa puluh ribu kali, namun niat pikiran pertama yang timbul adalah cucu-nya, bukan Buddha Amitabha.

 

Apakah dia dapat terlahir ke Alam Sukhavati? Tidak bisa, pasti merintanginya. Lantas ke mana dia akan menuju? Dia sangat menyukai cucu-nya, takkan meninggalkannya, kelak ketika cucunya dewasa dan menikah, si Oma akan bertumimbal lahir menjadi anaknya, demikianlah manusia di dunia ini hobi mementaskan drama begini.

 

Kemelekatan pada perasaan memang sulit dilepaskan, selama anda memiliki satu saja hal yang disukai, anda selalu teringat dan memikirkannya, maka inilah problema-mu.

 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 Agustus 2011

 

 

我們再接著看,『復有眾生,雖種善根,作大福田』,這個當中,大福田就是持佛名號。這一句我們要特別留意,最大的福田是念佛。「因持名是諸善中王,故所種田方得名為大福田」。惜以『取相分別,情執深重』,故雖念佛亦不能出輪迴。我在早年遇到一位老同修,年歲比我大,大概三十年前,三十年前他大概差不多有七十歲,現在這個人已經不在了。過年的時候,那個時候我住景美圖書館,過年來看我,告訴我:淨空法師,我念佛功夫不錯了。我說難得!他說:我什麼都放下了,只有一樣放不下。我說哪一樣?孫子放不下。情執。他只要那個孫子放不下,你不要看他阿彌陀佛、阿彌陀佛,一天念幾萬聲阿彌陀佛,念頭,頭一個念頭起來就是孫子,他不是阿彌陀佛。他能不能往生?不能往生,決定障礙。那不能往生到哪裡去?喜歡這個孫子,不會離開他,將來孫子長大結婚,可能他就做他兒子去了,世間人就是搞這些玩意兒。這個世間人的情執確實不容易放下,只要你有愛好的、你喜歡的,你常常想著它的,那就是你的麻煩。

 

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第五五九集)  2011/8/25  香港佛陀教育協會  檔名:02-039-0559