Di
dalam sutra Buddha terdapat sebuah perumpamaan, sebagai bentuk penghormatan
terhadap disiplin sila, lebih baik mati kehausan, juga takkan meneguk air yang
belum disaring.
Zaman
dulu anggota Sangha menjalani kehidupan berkelana, mereka akan membawa serta
penyaring air. Ketika mengambil air di sungai atau di sumur, di alam terbuka,
pasti harus disaring terlebih dulu barulah boleh diminum, oleh karena takutnya di
dalam air terdapat mikro-organisme, yang tidak kasat mata. Air yang tidak
disaring dan diminum secara langsung, mikro-organisme ini akan ikut tertelan,
sehingga anda telah melakukan karma pembunuhan.
Buddha
Sakyamuni mengatakan di dalam “Jie Jing (sutra tentang Sila)”, di dalamnya
dikatakan dengan sangat jelas, “Sang Buddha mengamati semangkuk air, di
dalamnya terdapat 84 ribu serangga”, serangga yang dimaksudkan di sini adalah
bakteri, apakah dapat disaring hingga bersih? Tentu saja bermasalah.
Dengan
hati yang baik, Ajaran Mahayana mempersoalkan hati, hati yang mengasihi semua
makhluk, hati yang tidak tega melukai para makhluk, hati begini tidak boleh
tidak ada.
“Lebih
baik mati terikat, juga takkan melukai rerumputan”. Ini merupakan perumpamaan,
anda diikat oleh orang dengan menggunakan rumput, anda lebih memilih melafal
Amituofo bertekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, juga takkan tega mematahkan
helaian rumput tersebut, mengapa demikian? Takut melukai rerumputan.
Ini
merupakan perumpamaan yang hingga sedemikian rupa, praktisi ini telah
mengamalkan disiplin sila hingga mencapai kondisi batin sedemikian rupa, lebih
baik mati kehausan, juga takkan meminum air yang tidak disaring.
Lantas
apakah keteguhan hati begini dapat diwujudkan pada era kita sekarang ini?
Apakah boleh berbuat begini? Tidak boleh.
Mengapa
tidak boleh? Hari ini Dharma Sejati telah tiada (telah memudar), anda
membangkitkan niat mulia mempelajari Dharma Sejati, menyebarluaskan Dharma
Sejati, andaikata anda demi mempertahankan disiplin sila, sampai mengorbankan
nyawa sendiri, lantas apa yang dapat anda gunakan lagi guna menyebarluaskan
Dharma Sejati?
Jadi
harus menyesuaikan dengan keadaan yang ada, tiap butir sila ada
pengecualian-nya, tidak mati terpaku, pengecualian itu bukanlah melanggar sila.
Kita
diikat orang dengan tanaman rambat, apakah kita boleh memutuskannya? Harus.
Tidak boleh seperti yang tercantum di dalam sutra tentang sila ini, oleh karena
saya takut melukai tanaman ini, lebih baik mati daripada memutuskannya, ini
sudah keliru.
Perumpamaan
di dalam sutra tersebut boleh diwujudkan apabila berada dalam kondisi
masyarakat yang sejahtera, Periode Dharma Sejati berlangsung di dunia, setelah
saya meninggal dunia, masih ada orang lain yang meneruskan menyebarluaskan
Dharma Sejati.
Lantas
bagaimana dengan keadaan sekarang ini? Setelah saya meninggal dunia, tidak ada
orang yang menggantikan diriku, di dunia ini orang yang benar-benar mengamalkan
dengan serius, yang mempertahankan keberlangsungan Dharma Sejati itu sudah
sulit ditemukan, maka itu apakah boleh sembarangan mengorbankan diri sendiri?
Maka
itu hendaknya memahami kebenaran. Untuk meraih keberhasilan baik dalam Dharma
duniawi maupun Dharma non duniawi, dibutuhkan fisik yang sehat, tanpa fisik
yang sehat, bagaimana anda mampu membantu orang lain?
Fisik
yang sehat adalah diwujudkan dengan hati yang suci, namun saat sekarang hati
yang suci belum muncul ke permukaan, makanya kita butuh makanan dan minuman,
butuh obat-obatan guna mengobatinya, tetapi jangan lupa, hendaknya melangkah
maju menuju ke arah kesucian hati.
Sekarang
kita masih membutuhkan benda-benda begini, setelah berhasil nanti, boleh
menguranginya, bahkan boleh tidak mengonsumsinya, kebenaran ini mesti dipahami.
Kutipan Ceramah
Master Chin Kung 13 Mei 2011
「明比日月,尊譬寶珠。寧當抱渴而死,弗飲水蟲」。這是一個掌故,佛經裡頭有個故事,對於這個戒律的尊重,寧可以抱渴而死,都不肯飲沒有經過過濾的水。過去出家人隨身都要帶個濾水囊,遇到河裡面、井裡面的水,這野外的,一定要用濾水囊過濾,怕什麼?怕這個水裡有微生物,我們肉眼看不見。你喝這個水把牠們殺掉,把牠們吃掉。佛說,《戒經》裡面講得很清楚,「佛觀一缽水,八萬四千蟲」,那是細菌,是不是能濾得乾淨?當然有問題。但是心善,大乘經裡面講論心不論事,你真有這個心,愛護眾生的心,不肯傷害眾生這個心,這個心不能沒有。「乃可被繫而終,無傷草葉」。這是個比喻,你被人用這些草葉把你綑綁在那邊,你寧願在那個地方念佛求生淨土,也不願意把這些草葉解開,為什麼?怕傷害它們。這都是比喻到極處,這個人持戒能達到這樣的程度,寧願渴死,也不飲沒有過濾的這些水。
「疏中極論齋戒之要。正法能否住世,全賴行人能否持戒。故當寧失身命,毋違所受之戒」。要有這樣的決心,這個事情在我們現前能做得到嗎?真可以這麼做嗎?不可以。為什麼不可以?今天正法沒有了,你發心學習正法,弘揚正法,如果是依戒律裡面所說的,你連身命都失掉了,你用什麼來弘揚正法?所以要通權達變,每條戒都有開緣,它不是死的,開戒就不是破戒。我們被人用這些樹的藤子綑綁住,我們能不能把它掙脫?應該。不能像這個經戒上所講的,我怕傷到這個藤、傷到這個樹,寧死也不想把它解開,錯了。這在什麼時候?這是在社會盛世,正法住世的時候行,我死了還有別人。現在怎麼樣?現在我死了沒有人,在這個世間真正發心為正法久住而行的人找不到了,這一個發心的人能這樣做嗎?所以這些道理你要懂。世出世間法的成就都要有個健康的身體,沒有健康的身體,你怎麼能幫助眾生?健康的身體確實是要清淨心成就的。現在清淨心沒有現前,我們就需要飲食,需要藥物來調養,可是決定不能忘記,要向清淨心這個方向去邁進。現在要這些東西,到我成就的時候就大量減少,甚至於可以不用,這個道理一定要懂。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第四一一集) 2011/5/13 香港佛陀教育協會 檔名:02-039-0411