Thursday, July 2, 2020

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 Mei 2011


Menyalakan dupa lalu membakar lengan sebanyak tiga titik, praktisi awam membakar lengan bertujuan memberi persembahan kepada Buddha adalah sebagai ungkapan Dharma, apa makna dari menyalakan dupa? Membakar diri sendiri guna menerangi insan lain, inilah maknanya.

Walaupun bakar dupa banyak-banyak, tetapi diri sendiri tidak punya hati welas asih membantu orang lain, maka lebih baik jangan bakar dupa lagi, tidak ada manfaatnya, jadi buat apa?

Makna dari membakar dupa, yakni setiap saat mengingatkan diri sendiri, saya telah mengikrarkan tekad sedemikian rupa, saya mesti mewujudkannya, melihat orang lain yang kesusahan, harus memberi uluran tangan membantunya, inilah makna dari menyalakan dupa.

Praktisi non awam menyalakan dupa dan membakar di puncak kepalanya, sedangkan praktisi awam membakar di lengannya. Praktisi non awam yang telah menerima sila KeBhiksuan, di kepalanya ada titik bekas dibakar dupa, namun jika secara pribadi menambah ikrar lagi, maka boleh tambah bakar di lengan.

Saya pernah melihat ada praktisi non awam yang mengamalkan disiplin sila tampaknya sangat suci, di lengannya banyak titik yang sudah pernah dibakar dupa, kayaknya  belasan bahkan sampai dua puluh titik bekas dibakar dupa. Namun memperlakukan orang tanpa welas asih, melihat orang lain sedang kesusahan, dia malah menghindar, ini sudah salah.

Dia salah tafsir, mengira membakar diri adalah memberi persembahan kepada Buddha, Buddha justru tidak suka melihat hal begini, salah mengartikan makna peragaan Dharma dalam Pintu Buddha. Mengira saya sudah membakar diri, Buddha pasti akan senang sekali, mana ada aturan begini?

Titik-titik bekas dibakar tersebut adalah diperlihatkan buat diri sendiri, mengingatkan bahwa diri sendiri pernah mengikrarkan tekad begini, harus diwujudkan, setelah memahami kebenaran ini, bakar satu titik sudah cukuplah, melihat bekas bakar langsung teringat pada tekad yang pernah diikrarkan diri sendiri.

Maka itu harus memahami kebenaran, apa maknanya, harus dimengerti dengan jelas, barulah bisa efektif; sebaliknya kalau tidak memahaminya secara benar, mengira bahwa dengan membakar diri adalah memberi persembahan kepada Buddha, Buddha pasti akan senang sekali, anda sudah keliru!

Lihatlah masih ada yang bakar di kepala, menganggap hal ini sebagai bentuk persembahan kepada Buddha, Bodhisattva Avalokitesvara saja mengeluh cuma memiliki dua tangan, makanya menampilkan ribuan tangan dan ribuan mata, sementara anda sendiri cuma punya  dua tangan saja masih dibakar-bakar, apa yang bisa anda kerjakan?

Anda justru berseberangan dengan Bodhisattva Avalokitesvara, anda mesti menyadari kekeliruan anda selama ini. Inilah yang disebut sebagai tidak memahami kebenaran dari ajaran, salah tafsir.

Buddha Sakyamuni membabarkan di dalam sutra tentang membakar diri, tetapi ini hanyalah bentuk dari ungkapan Dharma, bukan menyuruhmu benar-benar pergi membakar diri.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 Mei 2011


燃臂香三炷,出家人燃臂香供佛這是表法,燃香的意思是什麼?燃燒自己、照耀別人,是這個意思。燃香燃得再多,如果沒有慈悲心去幫助別人,這個香不要燃了,燃得毫無意義,那又何必?燃香的意義,是時時刻刻提醒自己,我已經發了這個誓,我必須要這樣做,看到眾生有困難,一定要伸出援手去援助他,燃香用意在此地。出家燃在頭頂上,在家燃在手臂上,出家人已經受過大戒,頭頂已經燃過,通常特別發願也可以燃在手臂上。

我見過,見過法師很難得,持戒修行好像很清淨,手臂一伸開,燃了恐怕有十幾二十個香疤,對待人沒有慈悲心,見到人有苦難,他總是閃避,這就錯了,完全錯了。以為燃香會供佛,佛才不喜歡看到這個,把佛門這些表法的意思統統用錯了,以為我燃多,佛就歡喜了,哪有這種道理?燃是你自己看的,自己發了這個願,要兌現,明白這個道理,燃一顆就行了,看到這個提醒自己。所以一定要明白道理,這是什麼意義,搞清楚,它會起作用;搞不清楚,以為這樣子是供佛,佛歡喜,錯了。你看還有燃指頭的,供佛,觀世音菩薩嫌兩個手不夠用,還要千手千眼,你只有兩個手還把它燒掉,你能辦什麼事?你跟觀音菩薩背道而馳,錯了。這個都是不明教義,誤會了,以為這樣做是對的。佛在經上這麼講,是表法的,不是叫你真的去燃指。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第四0三集)  2011/5/9  香港佛陀教育協會  檔名:02-039-0403