Thursday, July 30, 2020

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 19 Mei 2011 (Bgn 3)


Manusia hendaknya hidup layaknya seorang manusia yang seutuhnya, orang Tiongkok menetapkan standarnya adalah “Lima jenis kebajikan ajaran Konfusius”, “Lima jenis hubungan manusia yang beradab”, “Empat Ikatan Sosial” dan “Delapan Moralitas”, inilah standar orang Tionghoa.

 

“Lima jenis hubungan manusia yang beradab” adalah hubungan antar manusia, antara lain :

1.    Hubungan antar ayah dan anak 

Ayahbunda harus mendidik dan menjadi teladan yang baik bagi anaknya dan anak harus berbakti pada ayahbunda.

2.    Hubungan antar suami istri

Suami dan istri menunaikan tanggung jawab berdasarkan peranan masing-masing.

3.    Hubungan antar saudara

Antara abang, kakak dan adik harus saling hormat menghormati dan saling sayang menyayangi.

4.    Hubungan antar pimpinan dan bawahan

Harus ada makna kesetiaan.

5.    Hubungan antar sahabat

Harus dapat dipercaya

 

“Lima jenis kebajikan ajaran Konfusius” adalah :

: rén : kemuliaan (welas asih)

: yì     : kebenaran

: lǐ      : kesusilaan

: zhì  : kebijaksanaan

: xìn  : dapat dipercaya

 

Ini merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi manusia seutuhnya. Seseorang yang mengabaikan Lima jenis kebajikan ini, maka tidak dapat disebut sebagai manusia lagi.

 

Budaya warisan Leluhur Tiongkok bila diambil esensi-nya tidak melampaui 12 kata yakni “bakti, persaudaraan, setia, dapat dipercaya, kesusilaan, kebenaran, kejujuran, tahu malu, kemuliaan, mengasihi, harmonis, perdamaian”.

 

Apabila 12 kata ini telah diamalkan, maka anda adalah manusia yang telah memenuhi standar, anda takkan kehilangan wujud manusia, kelahiran berikutnya anda pasti akan lebih baik dari masa kehidupan sekarang.

 

Andaikata 12 kata ini dapat diamalkan secara menyeluruh, pahala-mu bukan lagi di Alam Manusia, tetapi di Alam Dewa atau Surga, kelahiran berikutnya anda naik ke Surga, menikmati berkah Surgawi.

 

Sedangkan bagi praktisi pelafal Amituofo, bila mengamalkan tata susila dan melafal Amituofo, pasti terlahir ke Alam Sukhavati.

 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 19 Mei 2011

 

Mengenal Istilah Dalam Ajaran Konfusius :

http://komcit.blogspot.com/2014/10/mengenal-istilah-dalam-ajaran-konfusius.html

 

 

人必須要像個人的樣子,中國人的標準是五常、五倫、四維、八德,這是中國人。五倫是講人與人的關係,父子有親、夫婦有別、君臣有義、長幼有序、朋友有信,這是人跟人的關係。它的核心就是父子有親,親愛是天性,在佛法講是性德,自性裡頭本有的。這個性德不但要保持,還要發揚光大,愛自己、愛父母、愛兄弟、愛親戚、愛家族、愛朋友、愛鄰里鄉黨。再往外一層一層向外推,「凡是人,皆須愛」。佛法更大,愛一切眾生,愛山河大地,這是人。五常,仁義禮智信,這做人必須具備的條件,人要把五常丟掉,那就不是人了。中國傳統文化的精髓,歸納起來不外乎十二個字,「孝悌忠信,禮義廉恥,仁愛和平」這十二個字。十二個字都做到,你是個標準的人,你不會失人身,你來生一定比這一生更好。如果這十二個字統統都能夠奉行,念念在心,你的福報就不在人間,在天上去了,你來生是到天道,享天福去了。用這樣的心情去念佛決定得生,生凡聖同居土。

 

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第四二一集)  2011/5/19  香港佛陀教育協會  檔名:02-039-0421

 

 

 


Di dalam “An-Le-Ji” tercantum bahwa “Sepuluh lafalan tampaknya tidak sulit, tetapi orang awam, hatinya serupa kuda liar, ....................”

 

Perkataan ini adalah sejujurnya. Sepuluh lafalan tampaknya sangat gampang, namun bagi orang awam justru sangat sulit, di mana letak kesulitannya? Suasana hati yang labil dan mudah tersinggung, bentuk-bentuk pikiran bermunculan tanpa henti, cuma sepuluh lafalan dia juga sulit terfokus, ini nyata adanya.

 

Jangankan bilang sepuluh lafalan, satu lafalan saja dia juga tidak sanggup melafalnya keluar. Inilah yang kita sebut sebagai tidak punya akar kebajikan, berkah kebajikan.

 

Tidak punya akar kebajikan lantas bagaimana? Dia tidak percaya, anda jelaskan padanya dia juga tidak paham, ini dikarenakan tidak punya akar kebajikan.

 

Tidak punya berkah kebajikan, makanya dia tidak bersedia melafal, dia masih mendambakan dunia ini, tidak ikhlas meninggalkannya, kemelekatan pada perasaan (suka dan benci) begitu mendalamnya. Atau tidak sanggup mengikhlaskan harta bendanya, kedudukannya, dia hanyut dan terlena di dalamnya.

 

Hal begini sudah lumrah pada masa kini, zaman dulu masih lumayan sedikit, mengapa demikian? Orang zaman dulu memandang berat pada Pendidikan Hukum Karma.

 

Pada zaman dahulu di setiap wilayah, kota kecil, terdapat Kelenteng Cheng-huang. Di dalam Kelenteng Cheng-huang pasti ada “Lukisan Sepuluh Pengadilan Neraka”.

 

“Lukisan Sepuluh Pengadilan Neraka” mengungkapkan balasan yang diterima di Neraka, yang diukir pada kayu maupun tanah liat. Semasa kecil di dusun kami, lukisan tersebut merupakan lukisan ukiran tanah liat.

 

Ketika anda berjalan-jalan di dalamnya, sudah serupa dengan berkeliling ke Neraka sejenak, melihat dosa apa yang dilakukan, apa akibatnya, berjelajah sejenak, meninggalkan kesan yang sangat mendalam.

 

Terutama bagi anak kecil, di dusun kami setahun ada beberapa kali, ibu-ibu akan bersembahyang ke Kelenteng Chenghuang, sambil membawa anak-anaknya.

 

Ketika saya berusia 5-7 tahun, tiap tahunnya saya selalu mengikuti Bunda-ku sembahyang ke Kelenteng Chenghuang, saya selalu menyimak “Lukisan Sepuluh Pengadilan Neraka”, setahun kami berkunjung beberapa kali, setiap kali berkunjung saya pasti pergi melihatnya, sehingga kesan ini sangat mendalam terukir di benakku.

 

Saat timbul niat pikiran buruk, langsung teringat pada balasan di “Lukisan Sepuluh Pengadilan Neraka”, hati pun sejuk kembali, tidak berani melakukannya.

 

Hidup susah sedikit tidak apa-apa, asalkan bisa dilalui sudah boleh, takkan sudi menerima balasan buruk kelak. Zaman dulu bangunan Kuil Leluhur, Kelenteng Chenghuang tersebar merata di seluruh Daratan Tiongkok.

 

Dengan memahami Sebab Akibat, makanya tidak berani ada niat buruk, niat jahat tidak ada, mana ada tindakan jahat? Inilah pembatas bagi hati manusia, menimbulkan kegunaan yang besar.

 

Zaman sekarang manusia menganggapnya sebagai kepercayaan takhayul, makanya merusaknya, menghancurkan kepercayaan takhayul. Karena sudah non takhayul makanya masyarakat pun bergolak, tidak ada cara untuk menstabilkannya.

 

Zaman dulu para kaisar menggunakan cara ini guna mendidik dan menstabilkan masyarakat, dunia damai sejahtera, rakyat aman sentosa.

 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 19 Mei 2011

 

 

「《安樂集》破之曰:十念相續,似若不難」,好像不難,「然諸凡夫,心如野馬,識劇猿猴,馳騁六塵,何曾停息,各須宜發信心,預自剋念,使積習成性,善根堅固也」。這個話說的都是真話。十念好像是很簡單,凡夫也不容易,不容易在什麼地方?他心浮氣躁,妄念不止,就這十念他都念不下去,這是真的。別說是十念,一念都不行。這就是我們常講的沒有善根、福德,沒有善根是說什麼?他不相信,跟他講他聽不懂,這就是沒有善根;沒有福德是他不肯幹,他還懷念這個世間,捨不得離開,情執很深。或者是捨不得他的富貴、他的財產、他的爵位,迷戀在其中。

 

這些事情在現在很普遍,古時候比較好一點,為什麼?古人很重視因果教育。古時候每一個地方,是一個小鎮,那裡頭都有城隍廟。城隍廟裡面一定有閻王殿,十殿閻王。閻王殿裡面顯示的是地獄的果報,泥塑木雕。我們小時候家鄉閻王殿是泥塑的,你進去看一看,就等於說是到地獄去參觀一下,造什麼樣的罪,受什麼樣的報,這個瀏覽一下,印象很深刻。特別是從小,農村裡面的婦女一年總有幾次到城隍廟燒香,帶著小孩。我小時候五、六歲,六、七歲,每年跟著母親城隍廟燒香,總要去看一遍,一年要看三、四遍,印象深刻。起個不善的念頭,就會想到那個閻王殿裡頭的果報,心就涼了,不敢做。生活苦一點無所謂,還過得去,不願意將來受這個果報。古時候,祠堂、城隍廟,在中國這片大地到處都有,非常普遍。孔廟還少,孔廟大概一個縣市裡有一個孔廟。可是城隍廟、土地廟、神廟、祠堂到處都有,敬鬼神,明因果,不敢有惡念。惡念尚且沒有,哪有惡行?這個對於人心的約束、對於人心的規範,起非常大的作用。現在人把它看作是迷信,都毀掉了,破除迷信。是不迷信了,社會動亂,沒有辦法把社會安定下來。古時候這些帝王用這些方法,社會安定,天下太平,人民安居樂業。

 

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第四二一集)  2011/5/19  香港佛陀教育協會  檔名:02-039-0421