Ajaran
Buddha tersebar sampai ke Negeri Tirai Bambu, Vihara dibangun untuk tujuan
pendidikan Buddha Dharma, jadi Vihara bukanlah kelenteng! Kelenteng adalah
tempat pemujaan Dewa, sedangkan Vihara adalah tempat pendidikan.
Sekarang
perbedaan ini telah jadi kabur, Ajaran Buddha perlahan bergeser menjadi
kepercayaan, entah sejak kapan perubahan ini dimulai dan tanpa kita sadari.
Zaman
dulu Vihara digunakan untuk keperluan apa? Ketika Ajaran Buddha tersebar sampai
di Tiongkok, hal pertama yang harus dilakukan adalah menerjemahkan Sutra dari
Bahasa Sanskrit ke Bahasa Mandarin, serupa dengan lembaga penerjemahan negara
pada masa kini. Setelah Sutra selesai diterjemahkan, mulailah kegiatan belajar
mengajar, fungsinya berubah jadi sekolah.
Kegiatan
terjemahan dan proses belajar mengajar di Vihara berjalan selama kurun waktu
yang cukup panjang, dari Dinasti Han sampai Dinasti Song delapan abad lamanya.
Boleh
dikatakan hampir 80 persen Sutra diterjemahkan pada masa Dinasti Tang. Sedangkan
pada masa Dinasti Song lebih sedikit, kebanyakan diterjemahkan sebelum masa
Dinasti Tang.
Zaman
dulu, pekerjaan menerjemahkan Sutra merupakan proyek penting Kekaisaran. Selama
pengerjaan terjemahan berlangsung, Kaisar akan selalu melakukan pemantauan
langsung ke lapangan, Kaisar sangat menaruh perhatian terhadap hal ini.
Sepanjang
sejarah Tiongkok, para Kaisar umumnya merupakan siswa Buddha, mereka juga
sangat serius belajarnya. Kaisar memulai dan memimpin seluruh rakyatnya belajar
Ajaran Buddha, makanya saat itu Buddha Dharma berkembang pesat melampaui ajaran
Konfusius dan Taoisme.
Sepanjang
sejarah muncul banyak anggota Sangha senior, Upasaka yang merupakan praktisi
awam, para tokoh yang termasyhur sangat banyak. Di dalam Tripitaka terdapat “Kisah
Para Bhiksu Senior”, “Kisah Para Praktisi Awam”, “Kisah Para Putri Berbudi”,
praktisi yang berhasil itu jumlahnya banyak sekali.
Kini
Ajaran Buddha berubah menjadi kepercayaan takhayul, andaikata para praktisi
zaman dulu mengetahui hal ini, alangkah sedihnya hati mereka, mengapa Ajaran
yang sedemikian bagusnya bisa berubah jadi begini!
Kutipan Ceramah
Master Chin Kung 6 April 2011
佛教到中國來,第十個寺建立,它是政府辦事的機構,管佛陀教育的,它不是廟!廟是祭神的,是宗教,寺是教育。現在把寺跟廟和在一起,佛教變成宗教,這個我們不知道是什麼時候發生這麼樣一個變革。以前寺管什麼?佛教到中國來,頭一樁大事需要把梵文經典翻成中文,就像現在國家編譯館一樣,從事這個工作,再指導學習,就變成學校。寺院講學、翻經這個工作做得很長,從漢到宋朝八百年。絕大部分的經典,應該是百分之八十唐朝完成的。宋朝時候譯經不多,絕大部分是在唐朝之前。所以譯經,中國帝王時代那是一樁大事。譯經院,帝王也常常到那裡去巡視,對這樁事情非常重視。歷代帝王許多都是佛門弟子,也都認真學習。皇上帶頭,於是佛陀教育的普及成就超過儒與道,皇上帶頭學。歷代出家的高僧,在家的居士、高士很多,《大藏經》裡有《高僧傳》、有《居士傳》、有《善女人傳》,成就的人很多很多。現在佛教變成宗教,變成迷信,古人要是知道,你想他多傷心,怎麼會變成這個樣子!
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第三六四集) 2011/4/6 澳洲淨宗學院 檔名:02-039-0364
Hari
ini kita telah mengerti Buddha Dharma secara jelas, kita memiliki tanggung
jawab untuk memulihkan Ajaran Buddha kepada fungsinya yang semula, yakni
pendidikan, memberi ceramah Dharma.
Guru
Li (Upasaka Li Bing-nan) mendirikan Asosiasi Lotus di Taichung, beliau
menekankan pada pendidikan. Selain kegiatan melafal Amituofo, memberi ceramah
seminggu se-kali.
Beliau
menetap di Taichung selama 38 tahun, tidak pernah terputus memberikan ceramah.
Setiap malam Minggu, waktu dan tempat sudah tetap dan tidak berubah, yakni
malam Minggu di Asosiasi Lotus, tidak perlu ada pengumuman atau pemberitahuan
lagi, umat Buddha yang ingin mendengar ceramah akan datang ke Asosiasi Lotus.
Kemudian
Guru Li mendirikan Perpustakaan Ci Guang, di sini beliau memberi ceramah Dharma
tiap Hari Rabu. Maka itu di Taichung, tiap minggu ada dua kali kegiatan
ceramah, waktu dan tempat sudah tetap dan tidak berubah, terpaan angin dan
hujan takkan jadi penghalang, sesampainya anda di sana, pasti melihat Guru Li
hadir memberikan ceramah, selama 38 tahun tak pernah terputus, sungguh tidak
mudah.
Waktu
itu kami masih merupakan praktisi pemula, pemahaman juga sedikit. Andaikata
waktu itu kami memiliki pemahaman seperti hari ini, maka saya akan bilang ke
Guru Li bahwa seminggu cuma berceramah sehari, tidaklah cukup, harusnya tiap
hari memberikan ceramah.
Jika
tiap hari memberi ceramah, Ajaran Buddha di Taiwan pasti berjaya, asalkan ada
seorang saja yang memulainya, pasti akan berjaya.
Kutipan Ceramah
Master Chin Kung 6 April 2011
今天我們明白了,把佛法搞清楚了,我們有使命、有責任把佛教恢復它的本來面目,那就是一定要把現代的寺院學校化,寺院講學、講經。李老師當年在台中建立台中佛教蓮社,他就注重教學。蓮社除了一般念佛這個活動之外,每一個星期固定講一次經。他在台中三十八年,三十八年沒間斷,每個星期六晚上,時間、地點都是固定的,不必宣傳,想聽經,星期六晚上到蓮社,李老師講經。以後又成立一個圖書館,慈光圖書館,圖書館也講經,每個星期三。所以台中每個星期有兩個晚上講經,時間都是固定的,風雨無阻,你到那裡去一定能夠聽經,三十八年沒中斷,很不容易。
當年我們是初學,了解的不多,也不夠深度。如果當年有今天這種認知,我就會啟請老師一星期一天不夠,要天天講。如果每天講的話,台灣的佛教興旺起來了,只要有一個帶頭,真的興旺起來了。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第三六四集) 2011/4/6 澳洲淨宗學院 檔名:02-039-0364