Tuesday, October 27, 2020

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Juli 2011 (Bgn 2)

 

  

Yang namanya tabiat pasti dimiliki oleh setiap orang, para makhluk di enam alam tumimbal lahir, mana ada yang tidak punya tabiat? Jika tidak ada faktor pendukung atau jodoh yang membangkitkannya, maka tabiat ini akan terpendam, takkan kambuh keluar, tetapi begitu ada jodoh yang memancingnya keluar, dia segera mencuat ke permukaan, kapan saja tabiatnya kambuh dia juga tidak mampu mengendalikan diri, mau kambuh langsung kambuh.

 

Inilah sebab mengapa kita harus melatih diri, meluruskan kembali tindakan yang salah menjadi benar, inilah yang disebut melatih diri. Dari mana kita memulainya? Dari dasar hati, dasar hati adalah niat pikiran, begitu niat pikiran buruk muncul, langsung menyadarinya dan segera meredakannya.

 

Oleh karena ucapan dan tindakan menuruti perintah dari niat pikiran, jadi niat pikiran baik, maka ucapan dan tindakan jadi baik; sebaliknya kalau niat pikiran buruk maka ucapan dan tindakan jadi buruk.

 

Maka itu melatih diri jadi lebih gampang bila kita dapat mengendalikan niat pikiran kita, jangan sampai timbul niat buruk. Bagaimana bila kita tidak sanggup mengendalikannya? Melafal Amituofo, Pintu Dharma terunggul tiada taranya.

 

Saat tidak sanggup mengendalikannya, lafallah Amituofo dengan suara nyaring, seluruh niat pikiran buruk diubah jadi lafalan Amituofo yang murni suci dan murni baik.

 

Makna dasar dari lafalan Amituofo adalah hati yang suci, setara dan tercerahkan dari jiwa sejati, inilah makna yang sesungguhnya dari lafalan Amituofo.

 

Praktisi senior zaman dulu berkata, “Tidak takut pada bentuk-bentuk pikiran yang bermunculan, hanya saja takut terlambat menyadarinya”. Belajar tidak berseteru dengan orang lain, tak peduli apakah diri sendiri itu benar atau salah, juga takkan berseteru dengan orang lain, begini barulah merupakan seorang praktisi sejati, yang dicerminkan keluar dalam bentuk penampilan bahagia.

 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Juli 2011

 

『或時心諍』,「諍」,通常就是講爭執的「爭」,《一切經音義》解作「訟」,訟就是訴訟,告狀,現在講告狀。「《會疏》曰:人情平時雖無憤恨,違境忽生,不時鬥諍,故云或時」。這就是講煩惱習氣人人皆有,這不能否認的,六道眾生哪個沒有?沒有緣觸動,它伏在那裡,它不發作,可是有緣觸動,它就爆發,什麼時候發作他自己都不能控制,說發作就發作了。這在佛法裡叫修行,行就是行為,特別指這些不善的行為,不善的行為要把它修正叫修行,所以修行是修正行為。從哪裡修?從心地上修,心地是念頭,不善的念頭才起來,這一覺悟馬上把它放下。因為言行是聽念頭指揮的,念頭善,言就善,行就善;念頭不善,言就不善,行就不善。所以修行懂得這些道理,把念頭抓住就容易了,不許可有不善的念頭。止不住的時候怎麼辦?念佛,無上法門。止不住的時候大聲念阿彌陀佛、阿彌陀佛,統統歸到阿彌陀佛,阿彌陀佛純淨純善。阿彌陀佛的本意就是我們自性清淨心,我們自性的清淨平等覺,就是阿彌陀佛的真實義。古德說得好,「不怕念起,只怕覺遲」,要回來得快,把這個爭就化解;回來得慢,他就產生爭論。學著不與人爭,無理不爭,有理也不爭,這是真修行人,大修行人,表現出來的確實是前面所說的「淨定安樂」。這個樂不是狂歡,而是心情愉悅,表現在身心上滿面的笑容,一種喜悅相。

 

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第五O八集)  2011/7/22  香港佛陀教育協會  檔名:02-039-0508

 

 

 

 

“Kebencian merupakan salah satu dari tiga racun”. “Oleh karena kemurkaan sesaat, sehingga timbul perselisihan kecil, namun akibatnya adalah tiap kelahiran demi kelahiran saling balas membalas tiada usainya, musuh bebuyutan selalu berjumpa dan berkumpul bersama, saling menyakiti dan melukai, semakin melakoninya semakin tragis”, maka itu disebut “Berawal dari perselisihan kecil berubah menjadi permusuhan besar” (Sutra Usia Tanpa Batas Bab 33).

 

Lihatlah di dalam “Syair Kebajikan Tersembunyi Dewa Wen Chang”, kalimat pembukaannya adalah Dewa Wen Chang pernah bertumimbal lahir sebanyak 17 kali sebagai insan terpelajar, mengisahkan setiap kelahiran demi kelahiran dia berupaya membalas dendam, saling mencelakai, sehingga menciptakan dosa yang sedemikian beratnya, hal begini mesti dihindari.  

 

Dalam kehidupan keseharian, kita harus berusaha tidak membuat orang lain kesal, atau menciptakan kesempatan permusuhan, ini adalah keterampilan melatih diri.

 

Maka itu di dalam Sutra dikatakan “Di manapun Bodhisattva berada, membuat semua makhluk membangkitkan hati sukacita”. Kalau keberadaan seseorang itu membuat orang lain merasa kesal, maka dia bukanlah Bodhisattva, tetapi dia adalah Mara, Mara membawa kerisauan pada orang lain, sedangkan Bodhisattva membawa sukacita pada orang lain.

 

Kalimat ini senantiasa kita taruh di dalam hati, setiap saat membangkitkan pikiran benar, takkan membiarkan hal ini terjadi. Yakni berawal dari kekesalan sesaat berubah jadi kebencian, terhadap diri sendiri mesti bersabar, terhadap orang lain mesti mengalah, begitu kita mengalah dia pasti melakukan introspeksi diri, masalah pun terurai.

 

Kalau bukan salah satu pihak bersedia mengalah, harus berseteru sampai menang, maka akan menciptakan setiap kelahiran demi kelahiran saling balas membalas tiada usainya, tidak ada waktu berakhirnya, inilah salah sebutir dari “Delapan Jenis Penderitaan” yakni penderitaan karena berkumpul dengan yang dibenci.

 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Juli 2011

 

Makna Syair Kebajikan Tersembunyi Dewa Wen Chang :

https://keindahankebajikan.blogspot.com/

 

Delapan Jenis Penderitaan :

https://daunbodhi.blogspot.com/2019/05/delapan-jenis-penderitaan.html

 

 

下面,『恚怒』,「瞋恚忿怒也,乃三毒之一」。「一時瞋心,造成小恨,但冤冤相報,無有已時,怨憎常會,互相殺害,愈演愈烈」,故云『後世轉劇,至成大怨』。諸位看「文昌帝君陰騭文」,《安士全書》的上半部,你看一開頭敘述他一十七世為士大夫,講他那個時候生生世世報怨,互相殘害,造成極大的罪惡,這都是應當要避免的。我們在日常生活當中,盡量不給別人有生氣、有怨恨這種機會,不給他,這是我們修行的真功夫。所以經上常說「菩薩所在之處,令一切眾生生歡喜心」,那是菩薩。一個人所在之處要叫眾生生煩惱,他不是菩薩,他是魔,魔給人帶來煩惱,菩薩給人帶來喜悅。這句我們常常放在心上,時時提起正念,不容許它發生。就是一時瞋心造成小恨,對自己、對別人,對自己要忍耐,對別人要忍讓,這一讓他會反省,問題確實就化解了。如果不肯相讓,一定要爭個勝負叫逞強好勝,那就會造成冤冤相報,無有已時,這是八苦裡面怨憎會苦。

 

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第五O八集)  2011/7/22  香港佛陀教育協會  檔名:02-039-0508

 

 

 


Di dalam Sutra tercantum sebuah kisah tentang Raja Virudhaka (putra dari Raja Prasenajit) yang memusnahkan Suku Sakya. Ketika Buddha Sakyamuni sedang membabarkan Dharma di dunia ini, Raja Virudhaka memiliki ikatan permusuhan dengan Suku Sakya.

 

Ikatan permusuhan ini dijalin dari masa kehidupan lampau, kejadian ini tercatat di dalam “Shi Jia Pu” atau Riwayat Buddha Sakyamuni, pada masa-masa kehidupan lampau, waktu yang sudah sangat lama sekali, Raja Virudhaka pernah terlahir sebagai ikan dan merupakan pemimpin sekelompok ikan yang hidup di dalam sebuah kolam.

 

Waktu itu Suku Sakya adalah para nelayan, suatu hari para nelayan ini berniat menangkap seluruh ikan yang berada di dalam kolam tersebut, lalu mereka mengalirkan airnya keluar, sehingga kolam jadi kering dan mereka dapat menangkap sekaligus semua ikannya.

 

Ikan-ikan yang dibunuh ini menyimpan dendam sehingga setiap kelahiran demi kelahiran menunggu kesempatan balas dendam. Hingga pada suatu masa kehidupan dimana Buddha Sakyamuni lahir ke dunia di dalam Suku Sakya, sedangkan kelompok ikan-ikan tersebut bertumimbal lahir jadi manusia, pimpinan ikan sekarang menjadi Raja Virudhaka.

 

Bayangkan, dendam dari kalpa yang tak terhingga lamanya, mengakibatkan hanya sedikit saja konflik yang dihasut, langsung berubah jadi peperangan, Buddha Sakyamuni berupaya mencegah terjadinya perang tersebut, namun gagal.

 

Demikianlah benih sebabnya, demikian pula buah akibatnya, tidak ada yang mampu menyelamatkannya, bagaimana pun Buddha Sakyamuni memberi nasehat, Raja Virudhaka tetap saja tidak mau menerimanya, mesti memusnahkan Suku Sakya.

 

Akhirnya hanya sejumlah kecil Suku Sakya yang berhasil lolos dan melarikan diri ke Tibet. Kisah ini tempo dulu disampaikan oleh Master Zhangjia kepada diriku.

 

Kisah ini memberitahukan pada kita bahwa “Ikatan permusuhan harus diurai dan jangan dijalin”, kebencian sebesar apapun harus dapat diikhlaskan, harus dapat diurai, jangan sampai mengikat permusuhan, akibatnya sungguh tragis, meskipun sudah melewati kelahiran demi kelahiran, juga tidak dapat diurai, kian lama kian mendalam, bahkan Buddha dan Bodhisattva juga tak berdaya sama sekali.

 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Juli 2011

 

 

下面括弧裡頭說,「如琉璃王為報宿怨,欲盡殺釋種」。經上有這個故事,琉璃王,釋迦牟尼佛在世,他是大國王,他跟釋迦族有冤仇。怨是過去生中結的,這在《釋迦譜》裡頭都有記載,不是前世,也不是再前世,這是過去很長很長的時間。琉璃王這一群,那個時候他們在畜生道,在一個魚池裡面,他們是一群魚,琉璃王就是這個魚裡面的頭目。釋迦族在那個時候是些漁夫,捕魚的人,有一次他們想把這個池塘的魚統統打撈起來,把池塘的水放掉,魚全部殺掉。這一群被殺的這些魚怨恨不滅,生生世世記著要報仇。釋迦牟尼佛出世了,生在釋迦這一族;那些魚呢?魚現在變成人,琉璃王這一族。無量劫前的怨恨,小小的一點事情一挑撥就變成戰爭,釋迦佛想阻止這個戰爭,阻止不住,如是因,如是業,如是果,如是報,救不了,怎麼勸不聽、不接受,一定要把這族滅掉。最後釋迦佛就勸大家逃亡,所以他的家族逃到西藏,在後藏,以後就沒有回去,就在西藏落戶,所以釋迦族也算是中國人。這樁事情,當年章嘉大師告訴我的,釋迦族整個這一族逃到後藏。這是用這些事來告訴我們,冤家宜解不宜結,什麼樣的怨恨都要把它看破,要化解,決定不能結怨,結怨後果太悽慘,生生世世多少世都不能夠解決,愈結愈深,連佛菩薩都無可奈何。

 

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第五O八集)  2011/7/22  香港佛陀教育協會  檔名:02-039-0508