“Guan Jing Si Tie Shu” atau “Penjelasan Amitayurdhyana Sutra Dalam 4 Bagian” karya Master Shandao. Master Shandao adalah jelmaan Buddha Amitabha, ucapan berikut ini adalah disampaikan langsung oleh Buddha Amitabha kepada kita semuanya, butir tekad agung ke-18 yakni Sepuluh Lafalan Pasti Terlahir ke Alam Sukhavati, hal ini “Tak Terkecuali” bagi pelaku Pancanantariya Karma dan menfitnah Dharma Sejati. (Hal ini tercantum di dalam Amitayurdhyana Sutra).
(Namun di dalam “Sutra Usia Tanpa Batas” malah disebutkan bahwa Sepuluh Lafalan Pasti Terlahir ke Alam Sukhavati, hal ini “Terkecuali” bagi pelaku Pancanantariya Karma dan menfitnah Dharma Sejati. Mengapa isinya bisa berbeda?)
Oleh karena Buddha Sakyamuni takut kita menciptakan dua jenis karma buruk tersebut, melakukan Pancanantariya Karma dan menfitnah Buddha Dharma, makanya dikatakan tidak dapat terlahir ke Tanah Suci Sukhavati.
“Andaikata pernah melakukannya”, maka harus bertobat. Menfitnah Dharma Sejati, adakah perumpamaan begini? Ada. Vasubandhu (Bhiksu India penulis Sukhavati-vyuhopadesa, sastra Aliran Sukhavati) ketika masih berusia muda belajar ajaran Theravada, menfitnah Ajaran Mahayana, kemudian melalui bimbingan dari abangnya (Asanga), akhirnya dia tercerahkan dan telah mengerti.
Sebelumnya dia pernah menulis 500 butir teori guna menfitnah Ajaran Mahayana, setelah bertobat, dia ingin menebus dosanya dengan cara memotong lidahnya. Abangnya menanyakan alasannya, dia berkata “Tempo dulu saya melontarkan ucapan menciptakan karma buruk, sekarang saya harus bertobat.”
Abangnya berkata : “Daripada dipotong, bukankah lebih baik kamu gunakan lidahmu untuk memuji Mahayana?” Vasubandhu menyetujuinya, kemudian dia menulis 500 teori lagi guna memuji Ajaran Mahayana, akhirnya dia terlahir ke Tanah Suci Sukhavati.
Maka itu melalui pertobatan, membulatkan tekad, melafal Amituofo, akhirnya Buddha Amitabha datang menjemput si praktisi terlahir ke Alam Sukhavati,.
Catatan :
Ini adalah tekad ke-18 yakni “sepuluh pelafalan pasti terlahir ke Alam Sukhavati”. Ketika Saya mencapai KeBuddhaan, semua makhluk di sepuluh penjuru alam, setelah mendengar namaKu “Amituofo” , asalkan dengan hati yang setulusnya membangkitkan keyakinan yang sepenuhnya, suka mempelajari ajaran Sukhavati, juga melimpahkan jasa kebajikan yang diperbuat dengan bertekad lahir ke Alam Sukhavati. Tak peduli berapa kali nama Buddha yang dilafalnya, bahkan saat menjelang ajalnya walau hanya melafal sepuluh kali saja juga dapat terlahir ke Alam Sukhavati. Jika tidak dapat terlahir ke Alam Sukhavati, maka Saya tidak akan mencapai KeBuddhaan. Terkecuali yang melakukan Pancanantariya Karma, ditambah dengan “menfitnah Dharma sejati”, maka tidak dapat terlahir ke Alam Sukhavati. (Petikan Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Bab 6)
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 26 Mei 2011
Cergam Riwayat Master Shandao :
https://negeriteratai.blogspot.com/2020/07/55a-kisah-master-shandao-bgn-1.html
https://negeriteratai.blogspot.com/2020/07/55b-kisah-master-shandao-bgn-2.html
Pancanantariya Karma dan Sepuluh Kejahatan :
http://daunbodhi.blogspot.com/2017/09/pancanantariya-karma-dan-sepuluh.html
「又《四帖疏》更有別義。疏曰:如四十八願中,除謗法五逆者。如來恐其造斯二過,方便止言不得往生,亦不是不攝也。」《四帖疏》是善導大師造的,善導大師是阿彌陀佛再來的,這個話是阿彌陀佛親口為我們說的,第十八願有除謗法五逆者,有這一句。底下解釋,這是釋迦牟尼佛唯恐我們造這兩種過失,造五逆,不信佛法,方便止言不得往生,不是真的不能往生。「若造」,下面說,經過懺悔,造謗法的罪、造五逆罪,有沒有例子?有。天親菩薩年輕的時候學小乘,毀謗大乘,以後經過他哥哥調教他,他終於覺悟、明白了。在之前他造五百論批評大乘,造毀謗大乘業,他懺悔之後,他要懺罪,真發心他想把自己舌頭割掉。他哥哥問他:為什麼?「我過去說話造作罪業,我現在要懺悔。」他哥哥說:不必了,你再用你這個舌頭讚歎大乘不就很好嗎?他接受了,以後又造五百論讚歎大乘,他往生淨土。所以是經過懺悔、發願、持佛名號,還攝得生,阿彌陀佛還是攝受,還是來接引,你還是得生。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第四二四集) 2011/5/26 香港佛陀教育協會 檔名:02-039-0424