Thursday, May 7, 2020

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 2 Mei 2011 (Bgn 5)


Belajar Ajaran Buddha, khususnya Ajaran Mahayana, pastinya tidak boleh ada keraguan sama sekali, keraguan ini mesti diurai, tujuan dari sutra Buddha,  yang paling penting adalah membantu kita mengurai keraguan dan menumbuhkan keyakinan.

Tetapi ajaran sutra itu mesti dibaca berulang-ulang, tidak bisa didengar se-kali atau dua kali saja. Tempo dulu ketika saya masih berguru pada Upasaka Li Bing-nan, beliau mengatakan : “Mengulang membaca buku ribuan kali, maknanya dapat dipahami dengan sendirinya". Jika ingin serius belajarnya, maka harus rajin diulang, makin sering diulang makin bagus.

Guru Li bertanya padaku, apakah kamu pernah melihat ada orang yang membaca satu kali langsung tercerahkan? Manalah ada, baca satu kali saja tidak mungkin bisa tercerahkan.

Bukan hanya dalam belajar saja, tetapi dalam berceramah juga sama, satu judul sutra ini sudah pernah saya ceramahkan satu kali, apakah anda telah tercerahkan? Belum.

Praktisi zaman dulu mencapai pencerahan, umumnya hanya mengandalkan satu judul sutra saja, menceramahkan sebanyak seratus kali pengulangan, dua ratus kali pengulangan, bahkan sampai tiga ratus kali pengulangan, hingga akhirnya mencapai pencerahan.

Mengapa demikian? Oleh karena dia menumpukan perhatiannya pada satu objek saja, hingga akhirnya mencapai samadhi (pikiran terfokus), dengan tercapainya samadhi maka terbukalah prajna (kebijaksanaan).

Jadi dia melatih sila, samadhi dan prajna. Yang dimaksud dengan Sila di sini adalah “Memfokuskan diri pada satu Pintu Dharma dan mendalaminya, melatihnya berkesinambungan selama jangka panjang”, inilah sila yang harus diamalkan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 2 Mei 2011


學佛,特別是大乘,決定不能有疑惑,疑惑一定要把它解開,佛的經教最重要的一個目的就是幫我們斷疑生信。可是經教要熟讀,絕不是聽個一遍、兩遍就行了。以前我在做學生的時候,跟李老師學經教,老師就給我說過,講到什麼?講到「讀書千遍,其義自見」。真正要學習,那就是不斷的重複,重複次數愈多愈好。老師告訴我,你在哪裡看見過學一遍就開悟了,有沒有?沒有,一遍開不了悟。不但是學,講經,這個經我已經講過一遍,你開悟了嗎?沒有開悟。古人開悟,絕大多數就是一部經,講一百遍、講兩百遍、講三百遍,到最後開悟了。為什麼?他心用在一部上,用久了心就定了,定會開悟。所以他戒定慧三學,因戒得定,因定開慧,開智慧。戒,「一門深入,長時薰修」這一條就是戒。

文摘恭錄 淨土大經解演義  (第三九一集)  2011/5/2  香港佛陀教育協會  檔名:02-039-0391


 

 

Sepanjang hayatmu cukup belajar satu judul sutra saja, pasti mencapai pencerahan, mengapa demikian? Oleh karena hatimu terfokus.

Insan zaman dulu ada yang sepanjang hayatnya cuma menceramahkan “Amitabha Sutra” hingga melampaui dua ratus kali pengulangan, dia tidak menceramahkan topik lainnya, cuma satu judul sutra ini saja, dimanapun ada orang yang mengundangnya berceramah, dia pasti menceramahkan Amitabha Sutra, hingga akhirnya dia berhasil mencapai pencerahan sempurna.

Inilah kunci yang disampaikan oleh Guru Li kepada diriku. Jika menceramahkan banyak topik, maka pikiran pun bercabang-cabang.

Mesti diketahui, ketika Buddha Sakyamuni membabarkan Dharma di dunia ini, adalah menyampaikan sesuai dengan akar kebijaksanaan yang dimiliki oleh masing-masing makhluk. Jadi terhadap akar kebijaksanaan yang berbeda, maka penyampaian Buddha juga berbeda.

Sang Buddha menyampaikan Dharma tanpa persiapan terlebih dulu, tidak memikirkan terlebih dulu, apa yang harus Saya katakan padamu, tidak ada hal begini, jadi terhadap penanya yang memiliki akar kebijaksanaan yang berbeda, maka jawaban yang diberikan juga berbeda.

Terhadap orang yang melekat pada kekosongan, Sang Buddha menyampaikan padanya tentang eksistensi atau wujud, sebaliknya terhadap orang yang melekat pada wujud, maka Sang Buddha menyampaikan padanya tentang kekosongan, semua ini guna menghancurkan kemelekatannya!

Jika anda menanyakan alasannya pada Buddha, maka Buddha akan berkata, Saya tidak membabarkan Dharma. Lalu anda berkata : “Duh....kenapa Buddha bentar bilang begini, bentar bilang begitu, bentar bilang kekosongan, bentar bilang eksistensi, sesungguhnya kosong atau berwujud sih?”. Buddha berkata : Saya tidak mengatakan apa-apa.

Inilah yang seperti dikatakan oleh Guru Li bahwa kita harus tahu mendengar makna yang tersirat, jangan melihat makna yang tersurat. Anda mati terpaku di atas tulisan yang tercantum, anda sudah keliru, anda tidak tahu cara mendengarnya.

Membaca Sutra tidak boleh mati terpaku di atas kalimat yang tercantum, demikian pula dalam mendengar ceramah, tidak boleh mati terpaku dalam bahasa lisannya.

Asvaghosa mengajarkan pada kita, jangan melekat pada bahasa tulisan maupun bahasa lisan, jangan melekat pada nama dan istilah, jangan ada penafsiran sendiri. Dengan demikian barulah tahu cara membaca sutra dan cara mendengar ceramah dengan benar.

Apabila menggunakan hati yang membeda-bedakan dan hati yang melekat guna membaca sutra, maka apa yang anda baca, makna-nya adalah hasil penafsiran-mu sendiri, bukan makna dari Buddha.

Buddha tidak memiliki makna tersendiri, semuanya adalah hasil penafsiranmu sendiri. Andaikata anda dapat menjauhi segala kemelekatan, barulah makna yang sesungguhnya akan muncul dengan sendirinya, makna apakah itu? Makna tak terhingga.

Orang yang dengan akar kebijaksanaan berbeda datang bertanya padamu, maka anda langsung dapat memberikan jawaban yang berbeda-beda, tetapi semuanya adalah jawaban yang tepat, yang mengalir keluar dari jiwa sejati, bukan berasal dari alayavijnana (buah pemikiran). Yang keluar dari alayavijnana adalah semu.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 2 Mei 2011


就學一部經,你一生就講這一部經,肯定開悟,為什麼?你專心。古人有一生講兩百多遍《阿彌陀經》的,他不講別的,他就講這一部,什麼地方請他講經就講這一部,講到最後大徹大悟。那大徹大悟往生到西方極樂世界是實報莊嚴土,他不是同居土,不是方便有餘土。這個祕訣李老師告訴我的。涉獵太多了,你的心分散了,雜了。

  必須知道,釋迦牟尼佛當年在世是應機說法,根性不相同,佛講的就不一樣,他應機說法。佛講經沒有預備的,沒有通過思考我要給你怎麼講,沒有,不同的根性去叩問,他就不同的反應。執著空的,佛跟他講有,執著有的,佛給他講空,破他執著而已!你問佛,佛沒有說法。你說:佛你說的矛盾,怎麼一會兒說有,一會兒說空,到底是空還是有?佛說:我都沒有說。你不會聽,你要會聽的話,要聽,這以前也是李老師常說的,要聽佛弦外之音,那話裡頭有話,你要會聽。你死在句下,你就錯了,你不會聽。讀經不可以死在文字之中,所謂不能死在句下,聽經不能死在言說之中。馬鳴菩薩教我們,離言說相、離名字相、離心緣相,那真的叫會聽,讀經他會讀。用妄想分別執著來讀經,你所讀的那些意思全是你自己的意思,不是佛的意思。佛沒意思,全是你自己的。如果你自己真能夠離一切相,那意思就出來了,什麼意思?無量義。不同根性的人來了,對你用這個義,對他用那個義,全是正確的,都是從自性流露出來的,不是從阿賴耶識流出來的;阿賴耶識流出來的是假的,是從真如本性流出來的,這個要知道。


文摘恭錄 淨土大經解演義  (第三九一集)  2011/5/2  香港佛陀教育協會  檔名:02-039-0391