Manusia masa kini, niat jahatnya lebih banyak, niat baiknya sedikit, ucapan buruk lebih banyak, tutur kata baik lebih sedikit. Vaci-kamma atau karma yang dilakukan melalui ucapan, ini sungguh mengerikan, mengapa jasa kebajikan dari pelatihan diri kita bisa raib begitu saja? Dari Vaci-kamma mengalir keluar, hilang begitu saja.
Maka itu di dalam “Sutra Usia Tanpa Batas”, Buddha Sakyamuni membabarkan pada kita, “Menjaga Vaci-kamma, tidak membicarakan kesalahan insan lain”, mengajarkan kita jangan mengkritik orang lain.
Ketika kita mengkritik orang lain, siapa yang paling dirugikan? Diri sendiri yang paling dirugikan. Saya telah berulang kali menyampaikan bahwa ketika kita melontarkan kritikan kepada orang lain, orang lain hanya terluka perasaan-nya sebanyak 3 bagian, sementara diri sendiri mengalami luka batin sebanyak 7 bagian, sungguh tidak pantas.
Buddha dan Bodhisattva mengajarkan kita supaya “Memuji Tathagata”, orang lain memiliki kelebihan, kita memujinya, sebaliknya orang lain memiliki kekurangan, jangan taruh di hati, juga jangan taruh di mulut.
Maka itu, jika kita ingin meraih keberhasilan pada satu masa kehidupan ini, hendaknya senantiasa berada dalam pelatihan diri. Satu langkah silap saja bisa mengakibatkan penyesalan seumur hidup.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 19 Mei 2011
現在人在這個世間,惡念多、善念少,惡口多、善言少。口業非常可怕,我們修行的功德為什麼都沒有了?從口裡漏掉了,口業漏掉了,流失掉了。所以《無量壽經》佛告訴我們善護三業,第一個就告訴我們,「善護口業,不譏他過」,教導我們不要去批評別人。批評別人誰吃虧?自己吃虧。我們在講席當中我常說,我們批評別人,別人受到的傷害三分,自己受到的傷害七分,不值得。佛菩薩教導我們「稱讚如來」,別人有好處稱讚,別人有不好處,不放在心上,不放在口上,這就對了。所以,自己一生當中要想成就,確實念念都在道上。一念的疏忽,都會造成一生的遺憾。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第四二一集) 2011/5/19 香港佛陀教育協會 檔名:02-039-0421
Penderitaan kematian, orang hidup takkan bisa memahaminya, karena belum merasakannya, Buddha Sakyamuni melukiskannya di dalam sutra sebagai, “Angin yang tajamnya serupa pisau menyayat tubuh”.
Masih ada satu perumpamaan lagi, “Kura-kura hidup yang dilepaskan dari cangkangnya”, bayangkan bagaimana rasanya siksaan tersebut!
Buddha Sakyamuni menyampaikan pada kita, ketika kesadaran (vijnana) meninggalkan tubuh kasar, penderitaan ini ibarat “Angin yang tajamnya serupa pisau menyayat tubuh”, “Kura-kura hidup yang dilepaskan dari cangkangnya”, memang benar dalam kondisi ini dia sangat ketakutan.
Ini merupakan momen yang sangat menentukan, berada di gerbang antara kehidupan dan kematian, andaikata dia dapat bersua dengan Kalyanamitra, maka Kalyanamitra akan mengingatkan dirinya supaya melafal Amituofo, kata-kata lainnya tidak perlu diucapkan lagi, sudah tidak sempat lagi.
Pada momen begini, setiap menit dan detiknya harus dimanfaatkan dengan baik, hanya satu kalimat yang perlu disampaikan, yakni lekaslah melafal Amituofo.
Pasien yang menerima nasehat Kalyanamitra akan segera melafal Amituofo, apapun tidak dipikirkan lagi, niat pikiran apapun takkan ada lagi, penderitaannya segera lenyap.
Mulanya sangatlah tersiksa, begitu melafal Amituofo, penderitaannya segera berakhir, ketika dia meneruskan melafal Amituofo berkesinambungan, Buddha Amitabha muncul di hadapannya, menjemputnya terlahir ke Alam Sukhavati.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 19 Mei 2011
「《智度論》云,一切眾生臨終之時,刀風解形」,形就是身,就是身體,「死苦來逼,生大怖畏」,這《智度論》上說的。死之苦,我們一般人很難感受到,佛在經上形容,風刀解形。還有一句話,「生龜脫殼」,活的烏龜把牠的殼扒下來,你想到那多痛苦!佛告訴我們,神識離開身體那種痛苦,就是這八個字所形容的,風刀解形,生龜脫殼,確確實實他這個時候非常恐怖。這是個關鍵的時刻,生死關頭,要遇善知識,善知識一句話提醒他,趕快念阿彌陀佛,其他的話不要說了,來不及了。這個時候是分秒必爭,就是一句話,趕緊念阿彌陀佛。這個病人在這個關鍵的時刻,接著就是阿彌陀佛阿彌陀佛,什麼都不想,什麼念頭都沒有,他的痛苦馬上消除。本來是非常痛苦的,一念佛痛苦沒有了,再念幾聲,阿彌陀佛出現了。「發大勇猛,心心相續,十念即是增上善根,便得往生」。這個臨終十念是無比殊勝的善根,非常稀有難得。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第四二一集) 2011/5/19 香港佛陀教育協會 檔名:02-039-0421
Saat menjelang ajal, melafal satu kali atau sepuluh kali Amituofo juga dapat terlahir ke Alam Sukhavati, kalau memang begitu, buat apa sekarang bersusah payah melafalnya, nanti saja waktu menjelang ajal baru melafal.
Pemikiran ini kayaknya tidak salah, saat menjelang ajal baru melafal, masih sempat. Menurut “An-Le-Ji” pemikiran begini merupakan pemikiran yang sangat beresiko.
Catatan :
“An-Le-Ji” atau “Kumpulan Syair Kedamaian karya Master Daochuo”, Master Daochuo mengutip kalimat-kalimat dari Sutra untuk menasehati praktisi Buddhis supaya melafal Amituofo bertekad terlahir ke Alam Sukhavati.
Tempo dulu Guru Li (Upasaka Li Bing-nan) pernah memberitahukan pada kami, saat menjelang ajal seseorang mesti memenuhi tiga persyaratan agar bisa terlahir ke Alam Sukhavati.
Syarat pertama, pikiran masih jernih, tidak pikun. Lihatlah manusia saat menjelang ajal, kebanyakan menderita kepikunan, tidak mengenali sanak keluarga dan sanak saudaranya.
Cobalah jalan-jalan ke Rumah Sakit, lihatlah pasien yang saat menjelang ajal, ada berapa saja yang pikirannya masih jernih? Seseorang yang saat menjelang ajalnya, pikirannya masih jernih, minimal dia juga takkan jatuh ke alam penderitaan.
Orang yang jatuh ke alam rendah dikarenakan pikirannya tidak jernih, orang yang pikirannya jernih mana mungkin mau menuju ke alam binatang, atau menjadi setan kelaparan? Mana ada aturan begini!
Begitu seseorang itu terserang Penyakit Pikun, maka sudah sulit berkesempatan terlahir ke Alam Sukhavati, meskipun ada sahabat Dharma yang datang membantunya melafal Amituofo, peluangnya juga hampir nihil.
Meskipun anda berteriak di telinga-nya, lafallah Amituofo, dia juga sepertinya tidak mengerti, dia juga tidak mengerti apa itu Amituofo. Maka itu apa yang paling ditakuti praktisi pelafal Amituofo? Yakni saat lanjut usia terserang Penyakit Pikun, bersusah payah melatih diri seumur hidup, jadi sia-sia.
Kita amati dengan seksama, ada pula praktisi non awam yang saat berusia lanjut menderita kepikunan, ketika sahabatnya datang membesuk, dia cuma menatapnya dengan bengong, tidak dapat mengenalinya, daya ingatnya sudah pudar. Lafalan Amituofo juga tidak diresponnya. Jika terpikir sampai di sini, alangkah menakutkan.
Syarat kedua adalah bersua dengan Kalyanamitra, dapat bertemu dengan orang yang benar-benar paham Ajaran Tanah Suci, saat genting dapat mengarahkan pasien secara benar.
Syarat ketiga, setelah mendengar nasehat Kalyanamitra, pasien dapat menerima, meyakini dan mengamalkannya.
Ketiga persyaratan ini, saat menjelang ajal, ada berapakah orang yang dapat memenuhinya? Terpikir sampai di sini, tidak bisa tidak merasa takut. Lantas bagaimana?
Dalam waktu keseharian harus belajar dan melatih diri dengan bersungguh-sungguh. Dengan pikiran baik dan tindakan baik maka akan terhindar dari Penyakit Pikun. Jangan sampai ada niat menyakiti hati orang lain, tak peduli sengaja atau tidak disengaja, juga tak boleh. Apa yang ditabur, itulah yang dituai, Hukum Sebab Akibat tidak pernah meleset.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 19 Mei 2011
Komik Riwayat Master Daochuo :
https://negeriteratai.blogspot.com/2020/06/54a-kisah-master-daochuo-bgn-1.html
https://negeriteratai.blogspot.com/2020/06/54b-kisah-master-daochuo-bgn-2.html
底下這一段很好。「又有人視臨終十念為輕易,乃擬臨終方事修念」。這個好,臨終的時候一念、十念都可以上上品往生,那現在何必念它,到臨終再念。這個想法好像是沒錯,現在何必辛辛苦苦去念佛?臨命終時可以,還來得及。「《安樂集》破之曰」,這個想法是非常危險的想法。我們沒有看下面,從前李老師給我們講過,臨終必須具備的三個條件,你有沒有?你能不能保證臨終具備三個條件?第一個條件,頭腦清楚,不迷惑,這是第一個條件。你看人臨終的時候都迷惑了,家親眷屬都不認識,這很平常。你到醫院去看看臨終的人,幾個臨終人走的時候清楚?臨終要不迷惑,給諸位說,不學佛他也不會到惡道去。到惡道的是迷惑顛倒去的,頭腦清楚怎麼會去變畜生、變餓鬼?哪有這種道理!現在醫學裡面講老人痴呆症,一得老人痴呆症就不能往生,助念都不能往生。你在臨命終時,善友大喊,念阿彌陀佛念阿彌陀佛,他都聽不見,他也不曉得阿彌陀佛是什麼,這不行!所以念佛人最怕什麼?最怕年老的時候痴呆,一輩子修行就完了。我們細心去觀察,有很多時候高僧臨終痴呆,老朋友見面,兩個眼睛呆呆的看了半天,不認識,記憶力沒有了。阿彌陀佛聽不進去,不起反應。想到這個地方,多可怕。第一個臨終頭腦清楚,一點不迷惑。第二要遇到善友,遇到真正懂淨土的,他對於淨宗的道理了解,修行關鍵的時候應該如何如理如法的學習,他懂,這第二個條件。第三個條件,在這關鍵時候,你一聽就相信、就接受、就真念。這些條件,臨終的時候有幾個人能具足?想到這些地方不能不害怕。那怎麼辦?端在平時認真學習。善心、善行,就不會得痴呆症。決定不能有傷害別人的心,不管是有意無意都不可以。種什麼因就有什麼果,因果報應絲毫不爽,不能不知道。
文摘恭錄 — 淨土大經解演義 (第四二一集) 2011/5/19 香港佛陀教育協會 檔名:02-039-0421