Wednesday, September 30, 2020

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 12 Juli 2011 (Bgn 3)

 
“Menghormati dan memberi persembahan kepada para Buddha”.
“Sutra Usia Tanpa Batas Bab 41, menguraikan tentang praktisi yang terlahir di Kota Keraguan, berada di dalam kelopak Bunga Lotus dan tidak dapat muncul keluar, selama 500 tahun tidak dapat bertemu dengan Tri Ratna, tidak dapat memberi persembahan kepada para Buddha. Maka itu tidak boleh kekurangan akar kebajikan, berkah kebajikan dan jalinan jodoh guna bersua dengan Buddha dan memberi persembahan kepada para Buddha.”
 
Seperti yang kita ketahui di Alam Sukhavati benar-benar terdapat Kota Keraguan, praktisi yang terlahir ke Kota Keraguan berada di dalam Bunga Lotus yang tidak bermekaran, sehingga tidak dapat bersua dengan Buddha.
 
Ada batas waktunya, jadi bukan selamanya Bunga Lotusnya tidak bermekaran, paling panjang adalah 500 tahun menurut perhitungan waktu di Alam Manusia, sementara itu di Alam Sukhavati merupakan waktu yang tidak terlampau panjang, makanya hanya sementara waktu tidak dapat bersua dengan Buddha.
 
Jadi tidak serupa dengan praktisi yang umumnya begitu terlahir ke Alam Sukhavati bisa langsung bersua dengan Buddha.
 
Lantas pertanyaannya, apakah praktisi yang terlahir di Kota Keraguan saat menjelang ajalnya, Buddha Amitabha juga datang menjemputnya? Mari kita renungkan baik-baik, andaikata Buddha tidak datang menjemput, apakah si praktisi bisa tahu di mana letak Alam Sukhavati?
 
Maka itu kita percaya Buddha Amitabha ber-Maitri Karuna, pasti datang menjemput. Ketika Buddha datang menjemputnya, si praktisi duduk di dalam Bunga Lotus, kemudian kelopak bunga akan menutup, dia tidak dapat bersua dengan Buddha.
 
Setibanya di Alam Sukhavati, sampai tiba waktunya Bunga Lotus-nya bermekaran, barulah dia dapat bersua dengan Buddha. Paling lama adalah 500 tahun barulah Bunga dapat bermekar, selama 500 tahun tidak dapat bersua dengan Tri Ratna, tentu saja dia tidak dapat memberi persembahan kepada para Buddha.
 
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 12 Juli 2011
 

Akar kebajikan = dapat meyakini dan dapat memahami

Berkah kebajikan = dapat bertekad dan dapat mengamalkan

Jalinan jodoh = dapat bersua dengan Pintu Dharma Tanah Suci

  
 
  『尊重奉事諸佛』,「本經第四十一品,謂往生邊地者,於蓮華中不得出現,於五百歲中不見三寶,不得供養奉事諸佛。故知不可以少善根福德因緣見佛與事佛也。」這裡頭有引用經中的話,佛所說的。那我們知道,極樂世界確確實實有邊地,往生到邊地的人在蓮花裡面,蓮花不開,他見不到佛。期限有,不是無期限的,最長的五百歲,五百歲是我們人間的五百歲,在極樂世界也不是太長,所以暫時見不到佛。不像入品往生,凡聖同居土下下品往生叫入品往生,生到西方極樂世界就見到佛。邊地往生的,佛來不來接引?我們好好想想看,佛要不來接引,哪個地方是極樂世界,他能找得到嗎?所以我們相信阿彌陀佛慈悲,肯定接引。接引他之後,他就坐在蓮花裡頭,蓮花就合起來,見不到佛了。他到極樂世界去了,什麼時候花開,他就見到佛。最長的時間五百歲花開,五百歲之內不見三寶,不見三寶當然他就不能供養奉事諸佛。
 
文摘恭錄 淨土大經解演義  (第四九一集)  2011/7/12  香港佛陀教育協會  檔名:02-039-0491
 
 
 
 
 
 
“Jing Ying Shu” adalah penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas yang ditulis oleh Guru Sesepuh Aliran Sukhavati yang pertama, Master Huiyuan yang hidup pada masa Dinasti Sui.
 
Sesungguhnya judul asli dari penjelasan sutra ini adalah “Wu Liang Shou Jing Yi Shu”, lantas mengapa lebih dikenal dengan nama “Jing Ying Shu”?
 
Oleh karena sepanjang hayatnya, Master Huiyuan menetap di Vihara Jingying, merupakan nama kehormatan (nama anumerta) yang diberikan oleh generasi berikutnya, jadi tidak menyebut nama beliau secara langsung, tetapi menyebut nama tempat kediamannya, oleh karena tempat tersebut didiami oleh seorang Suciwan, ini merupakan sikap yang paling hormat.
 
Serupa dengan Master Zhizhe, generasi selanjutnya memberi nama anumerta-nya sebagai Master Tiantai. Kemudian Master Kuiji, nama anumerta-nya adalah Master Ci’en, oleh karena beliau menetap di Vihara Ci’en, jadi menyebut nama tempat kediaman-nya.
 
Sama halnya pula dengan orang awam, contohnya Li Hong-zhang, pejabat yang hidup pada akhir masa Dinasti Qing, orang-orang menyebutnya dengan nama Li He-fei, jadi menyebut nama tempat, ini merupakan gelar yang paling dihormati, Kota Hefei telah menghasilkan seorang abdi negara.
 
Di dalam pintu Buddha juga ada nama anumerta, sebagai ungkapan rasa hormat pada sosok Master Huiyuan, makanya ada istilah “Jing Ying Shu” atau penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas karya Master Huiyuan.
 
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 12 Juli 2011
 
 
「《淨影疏》云:自具智慧,能生物解,名世燈明。」這就是《淨影疏》,是隋朝慧遠法師《無量壽經》的註解,他這個註解叫《無量壽經義疏》,這個本子在中國流通很普遍,我們早年學《無量壽經》就是用這個註解。怎麼稱《淨影疏》?法師一生住淨影寺,後人對他的尊稱,不稱他的名,不稱他的字,而稱他地名,這個地方有位聖人,這是最恭敬的。像智者大師人家尊稱天台大師,窺基大師不稱他的名,稱慈恩大師,慈恩寺,稱這個寺廟,這大師。世間人一樣,你看滿清末年李鴻章,人家稱他什麼?李合肥,稱他地名,這是最尊敬的稱呼,合肥出了這個大人物。佛門也有這種稱呼,尊敬,所以稱為《淨影疏》。
 
文摘恭錄 淨土大經解演義  (第四九一集)  2011/7/12  香港佛陀教育協會  檔名:02-039-0491
 
 
 
 
 
 
Di dalam buku berjudul “Hui Shu” tercantum, “Menerangi kesesatan dan kegelapan di dunia, maka itu disebut sebagai pelita dunia. Juga menyebutkan bahwa Bodhisattva dapat menerangi dan menghancurkan kesesatan dan kegelapan di dunia, maka itu bagaikan Pelita Penerang”.
 
Mari kita renungkan, sebagai siswa Buddha yang telah belajar Buddha Dharma, apakah kita juga memiliki kemampuan untuk menghancurkan kesesatan dan kegelapan di dunia? Kita juga memiliki secuil kebijaksanaan, mampu melihat kesesatan dan kegelapan batin para makhluk di dunia ini.
 
Kita telah melihatnya, lantas bagaimana? Kebijaksanaan adalah cahaya, namun cahaya yang kita miliki tidak cukup terang, hanya diri sendiri yang dapat melihat cahaya ini, tetapi orang lain tidak dapat melihatnya.
 
Sedangkan cahaya Bodhisattva sangat unggul, diri sendiri dapat melihatnya, juga dapat membiarkan orang lain melihatnya. Bagaimana orang lain dapat melihat cahayaNya? Yakni setelah melihat pengamalan nyata Bodhisattva, mereka jadi tercerahkan, demikianlah halnya.
 
Hari ini kita telah melihatnya, tetapi kita sendiri tidak mengamalkannya, kita tidak mampu mewujudkan hati yang tidak serakah, tidak benci, tidak dungu, tidak pongah dan tidak ragu.
 
Apabila di dalam hati kita telah mewujudkan-nya maka kita mampu memancarkan cahaya keluar, sehingga penampilan luar kita adalah tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berzina, tidak berbohong, tidak minum arak, orang lain dapat melihatnya.
 
Lebih maju selangkah adalah suasana hati yang stabil, tidak dendam, tidak benci, tidak gelisah, tidak marah dan tidak jengkel, tak peduli berada di mana saja, sejuk dan bebas, wajah berseri-seri, serupa dengan Konfusius yang harmonis, bajik, hormat, bersahaja, mengalah, anda menampilkan sikap-sikap terpuji, inilah yang disebut sebagai memancarkan cahaya.
 
Orang lain mengamati dan menyadarinya, melihat dirimu sehat secara lahiriah maupun batiniah, penuh dengan kebahagiaan Dharma, barulah dia dapat tergugah, inilah yang disebut memancarkan cahaya menerangi dirinya.
 
Hari ini kita hanya dapat menerangi diri sendiri, tetapi tidak dapat menerangi orang lain, kekuatan cahaya ini sangat lemah, yang berarti kita tidak dapat mengamalkan ajaran; apabila kita mampu mengamalkan ajaran maka pastinya dapat menerangi orang lain, memengaruhi keluarga dan masyarakat.
 
Dapat memengaruhi orang lain, maka dia akan berubah jadi baik, orang-orang di sekeliling kita juga akan berubah jadi baik, cakupan ini kian lama kian meluas, dapat memengaruhi seluruh lapisan masyarakat, bahkan hingga keseluruhan Planet Bumi.
 
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 12 Juli 2011
 
 
《會疏》裡面說,「照世間迷暗,故云為世燈明。蓋謂菩薩能照破世間痴迷與昏暗,故如明燈也。」我們想想,我們學佛,做佛的弟子,有沒有能力照破世間痴迷與昏暗?我們也有一點小智慧,看到現在社會一切眾生的痴迷與昏暗,我們看到了。我們看到怎樣?這看到是光,智慧的光,我們的光不足,只能讓自己看到,還不能讓他們看到。菩薩的光很厲害,自己看到,也讓他們自己都看到。他們怎麼看到的?他們看到菩薩的真實表現,覺悟了,是這麼回事情。我們今天是看到了,但是我們自己沒做到,我們那個不痴、不迷的樣子沒做出來,也就是我們真正要做到內心裡頭不貪、不瞋、不痴、不慢、不疑。內心裡頭要做到,光一放出來,那肯定就是不殺、不盜、不淫、不妄語、不飲酒,肯定做到,這個表現在外面,人家看到了。再就是,在情緒上來說,不怨、不恨、不惱、不怒、不煩,無論在什麼地方,清涼自在、滿面春風,夫子的溫良恭儉讓,你把這個東西表現出來,這叫光照。人家覺察出來,看到你身心健康,你法喜充滿,他就受感動,這就光照到他。我們今天自己照到了,照不到別人,這個光太小,也就是沒有把它做到;做到了,肯定就照別人,就影響家庭、影響社會。影響人,人變好了,周邊的人都變得像我一樣,這個團體愈來愈大,就會影響到整個社會,影響到整個地球。
 
文摘恭錄 淨土大經解演義  (第四九一集)  2011/7/12  香港佛陀教育協會  檔名:02-039-0491